Scroll Untuk Membaca

Sumut

Warung Esek-esek Di Kotapinang Akhirnya Dibongkar

Warung Esek-esek Di Kotapinang Akhirnya Dibongkar
Sejumlah warga menyaksikan pembongkaran salah satu kafe di Lingkungan Simaninggir, Kel. Kotapinang, Kec. Kotapinang, Kab. Labusel, Selasa (17/6/2025), usai dilakukan penutupan paksa, baru-baru ini. Waspada/Deni Daulay
Kecil Besar
14px

KOTAPINANG (Waspada): Sejumlah warung esek-esek di Lingkungan Simaninggir, Kel. Kotapinang, Kec. Kotapinang, Kab. Labusel, yang beberapa hari terakhir dipermasalahkan warga, akhirnya dibongkar, Selasa (17/6).

Pembongkaran dilakukan pasca mediasi antara MUI Kab. Labusel, Ormas Islam, masyarakat, dan pegelola kafe yang digelar di Mapolsekta Kotapinang, pada Selasa pagi. Dalam mediasi itu disepakati, pihak pengelola membongkar sendiri lapak usahanya dan tidak melakukan hal serupa ke depannya.

Pengamatan wartawan, usai mediasi, hari itu juga dilakukan pembongkaran bangunan kafe yang selama ini dijadikan lapak menjual minuman keras dan pemutaran musik DJ. Namun tidak tampak satu pun pemilik kafe saat pembongkaran dilakukan.

“Alhamdulillah, siang ini dilakukan pembongkaran warung yang selama ini diketahui menjual minuman keras dan praktek prostitusi. Ada tiga lokasi yang dibongkar hari ini,” kata Ketua MUI Kab. Labusel, Ustad Makmur Ismail didampingi sejumlah pengurus MUI, yakni Ali Hasan dan Thoriq Tambak, Ketua BKM Amaliyah Barham Siregar, serta beberapa perwakilan masyarakat.

Salah satu kafe esek-esek di Lingkungan Simaninggir, Kel. Kotapinang, Kec. Kotapinang, Kab. Labusel, yang ditutup paksa warga, akhirnya dibongkar, pada Selasa (17/6/2025). Waspada/Deni Daulay

Makmur berharap, ke depannya tidak ada lagi pihak-pihak yang menggelar usaha serupa di Kab. Labusel. Menurutnya, kemajuan daerah akan tercapai jika tidak ada praktek-praktek kemaksiatan.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah tempat hiburan malam berupa kafe dan pub di Lingkungan Simaninggir, Kel. Kotapinang, Kec. Kotapinang, Kab. Labusel, Jumat (13/6) siang, didatangi ratusan warga, pengurus MUI, Ormas Islam, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), termasuk ibu-ibu perwiritan.

Mereka meminta agar sejumlah kafe dan pub di lingkungan tersebut ditutup secara permanen, karena setiap malam suara musik DJ yang diputar mengganggu ketenangan warga. Terlebih tempat itu menyediakan minuman keras dan wanita penghibur. (a23)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE