DELISERDANG (Waspada): Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi angkat bicara terkait kasus ditemukan mayat perempuan di bawah lift yang sempat menghebohkan penumpang di Kuala Namu International Airport (KNIA).
“Ini kasus sangat ironi dan mengkhawatirkan dari sisi keamanan dan keselamatan konsumen sebagai pengguna jasa bandara,” katanya, kepada Waspada, Senin (1/5) siang.
Kata Tulus Abadi, seharusnya pihak PT Angkasa Pura Aviasi (AVI) selaku pengelola bandara lebih meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang. Apalagi, saat ini sedang musim padat penumpang (peak season), arus balik Lebaran Idul Fitri 1444 H.
Dia menambahkan, terkait kasus ditemukan mayat perempuan di bawah lift bandara, Tulus meminta harus ada audit terutama dari sisi infrastruktur.
Apalagi, saat ditemukan mayat perempuan itu setelah tiga hari. “Kita minta agar manajemen PT AVI bertanggungjawab terhadap kasus tersebut,”tegas Tulus Abadi.
Head of Corporate Secretary and Legal PT AVI Dedi Al Subur yang dikonfirmasi mendukung penuh pihak kepolisian mengusut tuntas kasus itu. Saat ini, data-data termasuk rekaman CCTV seluruhnya sudah disampaikan.
Sejumlah personel avsec dan teknik juga sudah memberikan keterangan ke pihak kepolisian. Dedi Al Subur mengakui ada 400 lebih kamera CCTV di KNIA.
Terkait kamera pengawas CCTV, seharusnya sebagaimana dikemukakan sejumlah pengguna jasa bandara tak maksimal pengawasannya. Karena faktanya, mayat perempuan yang diduga terjatuh baru ditemukan tiga hari pasca kejadian.
“Kalau kamera pengawas berfungsi dengan baik, pertolongan mungkin akan lebih cepat,” ucap sejumlah pengguna jasa bandara yang namanya enggan dilansir.
Sebelumnya, sesosok mayat perempuan Aisiah Sinta Hasibuan,38 warga Jl. Garuda Kelurahan Sei Kambing,Medan Sunggal ditemukan di bawah lift bandara, Kamis (27/4) sekira pukul 16:00.
Korban diduga mengalami naas, Senin (24/4) pukul 20:30, usai mengantar keluarga berangkat ke luar negeri. (a13/C)
