BATUBARA (Waspada): Zuriat Nakhoda Mahabub Datuk Bandar Rahmad Kedatukan Bogak Negeri Batubara mengaku memiliki kesan yang mendalam dan berterimakasih kepada Pemkab Batubara khususnya Bupati Ir. H. Zahir, M.AP, Ketua DPRD, M Syafi’i, SH, Plh Sekdakab Norma Deli Siregar beserta jajaran maupun keluarga semondo yang menerima kehadiran mereka berkunjung ke Kabupaten Batubara yang merupakan tanah leluhur yang lama ditinggalkan.

“Di sini kami sangat terkesan, yang telah lama meninggalkan tanah leluhur atas sambutan yang diberikan, terutama Bupati Zahir di tengah kesibukannya menjalankan tugas pemerintahan dan program pembangunan, dapat bersama menyambut kehadiran mereka. Sambutan ini sangat luar biasa sekali. Atas nama keluarga besar mengucapkan terimakasih,” tukas Datuk Syaril Abu Bakar yang juga Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Riau melalui rekaman suara yang diterima Waspada, Jumat (11/11) terkait kunjungan kenduri leluhur Kedatukan Bogak Negeri Batubara di Desa Bandar Rahmat, Tanjungtiram yang turut dihadiri dan disambut Bupati Ir. H. Zahir, M.AP gelar Datuk Setia Abiyasa Negara, kemarin.
Selain itu hubungan sedarah semoyang, bak pepatah, “Bertekuh batang penangkal, ketika keladi moyang, sesepuh kita seasal, senenek kita semoyang. Kesan kekeluargaan yang mendalam karena kita bersaudara. Kata orang tua kita bersaudara tak pernah berpisah. Sembah air tak kan pernah terpisah dicencang pasti menyatuh, walau kita berpisah jauh beribu-ribu batu dan puluhan tahun lamanya, seiring kemajuan Ilmu Teknologi dapat mencari keluarga terpisah,” ujarnya.
Berpisah lanjutnya, tak ada yang menghendaki, namun merupakan jalan hidup yang telah diatur Allah SWT, siapapun tak bisa melawan. Sebab sudah bagian garis hidup yang dijalankan sebagai ummat beragama dan satu darah yang tak terpisahkan.
Apa lagi jarak kedua kabupaten (Bengkalis Riau-Batubara) memisahkan sisi administrasi pemerintahan, tapi sisi keluarga turun temurun tak terpisahkan karena bersaudara.
“Kita ini bukan saudara ecek-ecek (mainan), memang begini adanya. Kita terlahir di dunia, berkembang beranak pinak membawa nasib bersama keluarga. Kita telah mencari rumpun kita menjalankan apa difitrakan Allah SWT,” terangnya kepada Datuk Buyung.
Datuk Syahril mengatakan sanak keluarga tidak saja tersebar di Riau, Sumsel, Sumut, Pulau Jawa, namun manca negara, sedangkan di negara Asean sangat banyak diantaranya Malaysia, Berunai Darussalam dan Singapore.
Pererat Persaudaraan
Bupati Batubara Ir. H. Zahir, M.AP gelar Datuk Setia Abiyasa Negara dalam pertemuan kenduri leluhur Kedatukan Bogak Negeri Batubara berharap dapat mempererat persaudaraan antara kedua Kabupaten Batubara, Bengkalis Provinsi Riau, dan menjadi pengikat serta memberikan kontribusi berupa ide-ide serta nasehat dalam rangka mendukung proses pembangunan masyarakat Melayu Batubara.
Di samping menyampaikan tidak lupa dengan para leluhur yang telah mendahului, yang sudah membawa nama budaya melayu sehingga dapat diingat hingga sekarang, tambahnya.(a 18)