KUTACANE (Waspada): Kendati pemerintah setiap tahun terus mengalokasikan pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya bagi kalangan petani, namun sampai awal 2022 ini, warga Kecamatan Leuser mengaku tak pernah menerima pupuk bersubsidi.
Padahal, untuk setiap kecamatan, pemerintah telah menetapkan alokasi dan pupuk distributor serta kios pengecer pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya, bagi petani di seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), sesuai Rencana Defenitif Kerja Kelompok (RDKK).
Anehnya, ujar Nasrul, salah seorang warga Kecamatan Leuser, mereka memang ada mendengar pemerintah menyediakan pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya bagi petani, namun sampai memasuki awal April 2022 ini, jangankan kebagian jatah pupuk bersubsidi, melihat bagaimana bentuk pupuk tersebut, belum pernah.
“Kalau pun kami ingin memupuk jagung dan tanaman cokelat yang telah lama kami tanam, kami harus membelinya dengan harga yang terbilang mahal, bahkan per sak untuk ukuran seberat 50 kg, kami harus mengeluarkan uang di atas Rp500 ribu sampai Rp550 ribu, itu pun kami beli dari luar kecamatan Leuser, Agara,” sebutnya.
Akibat mahalnya, harga pupuk urea non subsidi dan pupuk NPK yang dibutuhkan bagi tanaman jagung dan kakao,sebagian besar petani di Kecamatan Leuser hanya pasrah, bahkan hanya melakukan pemupukan seadanya, kendati kebutuhan pupuk bagi tanaman petani masih jauh dari mencukupi.
Anwar Padang, mantan Pengulu kute Gunung Pakpak Kecamatan Leuser dua periode kepada Waspada, Selasa (29/3) mengaku, tak tahu menahu tentang keberadaan dan program pupuk urea bersubsidi yang digelontorkan pemerintah bagi petani di Kecamatan Leuser.
Sejak dia menjabat sampai terpilihnya Pengulu Kute Gunung Pakpak yang baru, dia tak pernah tahu jika pemerintah melalui distributor dan kios pengecer ada mengalokasikan pupuk urea bersubsisi dan pupuk NPK bersubsidi.
“Bahkan, kami warga Desa Gunung Pakpak, tak tahu siapa saja yang berhak dan terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi atau yang masuk dalam Rencana Defenitif Kelompok Kerja (RDKK) yang didata petugas penyuluh pertanian,” diamini Mahyar Pengulu Kute (Kepala Desa) Permata Musara.
Beberapa warga yang ditemui Waspada menduga, tak pernah kebagian pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya bagi warga Desa Gunung Pakpak dan petani Desa Permata Musara serta petani di kKcamatan Leuser lainnya, diduga karena permainan mafia pupuk di kecamatan paling selatan Agara tersebut.
Camat Leuser, Mustafa Kamal dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Leuser, Sukardi Maha Selasa mengatakan, untuk wilayah kecamatan Leuser yang berada dibawah Distributor Rian Tani, terdapat sebanyak 11 kios pengecer yang terletak pada beberapa desa.
Kios pengecer pupuk bersubsidi tersebut diantaranya, UD Angron Tani Desa Naga Timbul, UD.Aldi Desky desa Naga Timbul, UD.Bintang Tani Jaya desa Bukit Bintang Indah, UD Intan Tani Jaya di desa Bukit Intang Indah, UD Inti Tani di desa Bukit Meriah, UD Jefri Tani desa Tanjung Sari, UD Makmur desa Bukit Bintang Indah, UD Marisi Jaya desa Tanjung Sari, UD Rangga desa Laut Tawar dan UD Reza Tani desa Bukit Bintang Indah.
“Soal kapan disalurkan dan berapa alokasi pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya bagi setiap kios pengecer yang terdapat di Kecamatan Leuser, saya juga tak tahu karena setiap pupuk masuk ke gudang dan sampai ke kios pengecer, kami BPP kecamatan Leuser tak pernah diberitahu jadwalnya, karena itu kami tak tahu apakah pupuk urea bersubsidi tersebut sampai pada petani sesuai RDKK atau tidak,” terang Sukardi Maha BPP Kecamatan Leuser.
Untuk pengawasan, apakah pupuk tersebut sampai kepada petani sesuai Rencana Defenitip Kelompok Kerja (RDKK) pada setiap desa di kecamatan Leuser,itu merupakan tugas dan wewenang dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Agara, sedangkan pihaknya dari BPP hanya bertugas memastikan petani masuk dalam RDKK sebagai dasar aturan penerima pupuk bersubsidi.
Hingga berita ini diturunkan, Waspada belum berhasil memperoleh konfirmasi dari Distributor Rian Tani yang berdomisili di Pasar Lawe Sigalagala Kecamatan Lawe Sugalagala dan Distributor pupuk NPK bersubsidi lainnya, yang memasok pupuk NPK bersubsidi ke kios pengecer di seluruh Kecamatan Leuser. (b16)