MEDAN (Waspada): Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) berharap Kongres 1 Batak Toba memberikan hasil konkrit.
“Tidak ada artinya berkumpul di Kongres kalau tidak ada hasilnya jadi saya harap ada hasil konkrit,” kata LBP dalam sambutan ketika membuka Kongres 1 Budaya Batak Toba melalui zoom yang diteruskan dengan pemukulan Gong oleh Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus beserta Panitia di TB Silalahi Center – Balige, Kamis (20/10).
Menurut LBP, Kongres ini diharapkan dapat membuat buku mengenai Ulos, buku mengenai Adat Istiadat dan buku untuk anak-anak muda orang Batak,” katanya, dalam siaran pers, yang salinannya diterima Waspada di Medan, Jumat (21/10).
Ketua Umum KKBT Prof, Dr. Robert Sibarani, M.Si menjawab Menko Manives Luhut Binsar Panjaitan melalui zoom mengatakan, 1 tahun setelah Kongres ini akan siap cetak dari hasil kongres ini mengenai pedoman Aksara Batak Toba.
Kemudian, pedoman tata bahasa Batak Toba, pedoman buku ejaan Batak Toba dan sedang direncanakan film dokumenter dan benda-benda budaya Batak di luar negeri.
“Itu telah diinventarisasi sekarang dan juga di dalam negeri, tentu kami mengharapkan bantuan bapak untuk kegiatan Kongres,” ujarnya.
Karena, itu adalah warisan yang kita berikan kepada anak cucu kan bisa ditindak lanjuti pmerintah kabupaten/kota, terutama di kawasan Danau Toba, yang memiliki bahasa dan budaya Batak Toba. Itulah yang bisa kami sampaikan kepada Bapak,” katanya.
Sambut Baik
Ketua Umum Batak Center Ir. Sintong Tampubolon mengatakan, pihaknya dari Batak Center sangat menyambut baik pelaksanaan Kongres 1 yang dilaksanakan mulai tanggal 20 – 22 Oktober 2022 di TB Silalahi Center – Balige. Bahasa Batak adalah salah satu warisan budaya Batak Toba dan yang paling top.
Momentum kegiatan ini sangat pas, bagaimana mengembalikan bahasa Batak itu. “Kami menyambut sangat baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Jadi, kami dari Batak Center secara spesifik menangani dua hal,” katanya.
Pertama budaya itu sendiri, yang kedua adalah bagaimana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Batak khususnya.
“Kami menilai kita harus memperjuangkan ulos masuk ke luar negeri dan ulos adalah warisan budaya yang harus diakui,” sebutnya.
Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus mengatakan acara Kongres 1 Kebudayaan Batak Toba ini mengangkat tema pelestarian dan revitalisasi bahasa dalam bingkai kebudayaan Batak Toba.
Kebudayaan Batak Toba tentunya harus dilestarikan karena kemajuan zaman. Oleh karena itu, dalam kegiatan pakar intelektual dan Budaya baik di dalam dan di luar negeri untuk dapat merumuskan dan lebih mengaitkan rekomendasi akan hal-hal yang sedemikian dalam Kongres ini.
Khususnya yang terkait dan terpokok pada bahasa dan pengetahuan tradisional atau aksara Batak sebagai bagian dari objek kebudayaan, sesuai dengan Undang-undang tentang kemajuan kebudayaan.
Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus mengharapkan, lewat Kongres ini Batak dikenal dari bahasanya dan tulisannya, serta tingkah lakunya/ kepribadiannya serta lewat kongres ini semua orang tahu, bukan hanya dari aksara atau tulisan tapi dari kepribadiannya.
Direktur Operasional Prosus Inten Jawa Barat, Drs Tigor Tampubolon, yang juga Sekretaris Panitia KBBT mengatakan, bagi lembaga pendidikan untuk ikut ambil bagian dalam kemajuan kebudayaan, sejak dari awal sudah diibatkan diri dan bahkan dia ikut menjadi panitia di acara ini.
Bagaimana caranya agar acara ini bisa berlangsung sebagaimana permintaan daripada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ada yang dihasilkan dalam Kongres ini.
Batak Center, Pemuda Batak Bersatu dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu, kemudian para sponsor dan donatur yang sudah mendukung kegiatan ini.
Kemudian, seluruh peserta yang berbahagia dan Bapak Ibu Panitia yang kami hormati, diucapkan terimakasih melibatkan produksi Inten sebagai lembaga pendidikan untuk ambil bagian dalam kemajuan kebudayaan. (cpb/rel)