Scroll Untuk Membaca

Sumut

Pekerjaan Replanting Amburadul, Manager PTPN-4 Kebun Marihat Terkesan Tutup Mata

Pekerjaan Replanting Amburadul, Manager PTPN-4 Kebun Marihat Terkesan Tutup Mata
Puluhan batang kelapa sawit yang sudah ditumbang di Afd I Blok 99 B dibiarkan berserakan, tanpa dicincang sebagaimana mestinya, foto direkam Senin (27/3). (Waspada/Hasuna Damanik)
Kecil Besar
14px

SIMALUNGUN (Waspada): Pihak manajemen PTPN-4 Kebun Marihat, Kec. Siantar, Kab. Simalungun, terkesan ‘tutup mata’ dalam mengawasi pekerjaan replanting (peremajaan) tanaman kelapa sawit yang terdapat di sejumlah blok di Afdeling I Kebun Marihat.

“Pekerjaan replanting ini sepertinya tidak dalam pengawasan pihak manager, askep dan asisten. Soalnya, jika dilihat dari hasil kerjanya, proyek replanting ini betul-betul ‘amburadul’ alias asal jadi,” sebut marga Panggabean, yang ditemui di Afdeling I Blok 99 B, Senin (27/03/2023).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pekerjaan Replanting Amburadul, Manager PTPN-4 Kebun Marihat Terkesan Tutup Mata

IKLAN

Pengamatan di lapangan, persisnya di Afdeling I Blok 99 B, puluhan batang kelapa sawit yang sudah ditumbang berserakan tanpa beraturan dan tidak dichiping atau dicincang.

Di sisi lain, terlihat juga tumpukan batang kelapa sawit yang ditimbun dengan tanah, sehingga nyaris tidak kelihatan. Di bagian lain, ada batang sawit yang sudah dicincang tetapi justru tidak sesuai dengan aturan berlaku, seperti ketebalan chipingan melebihi 10 centimeter.

Disebut-sebut vendor yang mengerjakan replanting di Afdeling I itu bermarga S warga Medan, sedangkan orang lapangannya berinisial R.

“Saat ini sudah berubah, replanting menggunakan alat canggih, batangnya dicincang dan biayanya jauh lebih mahal. Zaman saya tidak dicincang, batang sawit ditumpuk rapi, untuk tanaman sawitnya jauh lebih baik dibanding yang sekarang,” ujar Panggabean, pensiunan PTPN IV dan mengaku sewaktu masih aktif berperan dalam penanaman ulang kelapa sawit.

Dia juga mengungkapkan rasa herannya, kenapa hasil pekerjaan vendor yang amburadul seperti itu dibiarkan, seakan tanpa pengawasan. ” Pekerjaannya memang diberikan kepada pihak vendor, tetapi yang namanya pengawasan tetap ditangan manajemen, seperti manager dan Askep,” terang Panggabean.

” Paling yang berani menegur vendor cuma manager dan askep. Sedangkan asisten, mana mungkin berani, apalagi mandor besar. Kayaknya harus diketok dari atas, baru vendornya takut,” katanya menambahkan.

Informasi diperoleh dari kantor Afdeling I menyebutkan, bahwa untuk peremajaan tanaman kelapa sawit di Afdeling I tahun 2023 ini seluas 153 hektare dikerjakan 1 perusahaan vendor bermarga S.

Salah seorang karyawan yang ditemui mengaku tidak tahu menahu tentang nama perusahaan milik vendor yang melaksanakan replanting. Dia hanya mengatakan petugas lapangan vendor berinisial R.

Manager PTPN-4 Kebun Marihat, F Nasution dan Asisten I, Poltak Purba saat dikonfirmasi wartawan lewat pesan WhatsApp, belum merespon.(a27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE