REDELONG (Waspada): Rizky Prastiawan, 20, warga Kampung Mupakat Jadi, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah dikeroyok sejumlah remaja di Masjid Syuhada Pondok Sayur.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 01.00 Wib, Rabu (12/4). Akibatnya, Rizky harus dirawat di RSUD Munyang Kute karena mengeluhkan sakit akibat dihajar para remaja yang diduga warga Waq Pondok Sayur.
“Saat ini anak saya sudah dirawat di RSUD Munyang Kute, karena mengeluhkan sakit di bagian telinga dan badan akibat dikeroyok tadi malam,” kata Kamaruddin orang tua Rizky yang sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Bener Meriah.
“Sebab, kami tidak terima anak kami dianiaya tanpa bekas kasihan para pelaku itu. Melihat dari rekaman CCTV, kami sangat sedih dan tidak terima anak kami dianiaya sejumlah orang dengan membabi buta,” ujarnya.
Menurutnya, sejak kejadian pagi itu, dirinya didampingi Reje Kampung (kepala desa) telah membuat laporan ke Polsek Bukit dan membawa korban untuk divisum ke RSUD Munyang Kute.
Pagi tadi, kata Kamaruddin, pihak Polsek Bukit menyarankan untuk membuat laporan ke Polres Bener Meriah. “Dan saat ini kami telah melaporkan secara resmi aksi pengeroyokan terhadap anak kami,” ungkap Kamaruddin yang berharap, para pelaku diberikan hukuman yang setimpal agar tidak terulang kepada yang lain, sebab sejumlah pelaku itu sudah pernah melakukan pengeroyokan kepada orang lain yang kemudian diselesaikan secara damai tanpa ada efek jera.
Untuk itu, sebagai keluarga korban dua meminta para pelaku di hukum dan diberikan efek jeranya.
Sementara itu, Rizky korban pengeroyokan itu mengatakan, dirinya dikeroyok sejumlah orang diduga warga Kampung Waq Pondok Sayur.
Ia menjelaskan kronologi pengeroyokan tersebut, sekira pukul 12.00 lewat ia bersama tiga rekannya, Chiki Aris Pratama, Diki Safrizal, dan Adelingga lewat Kampung Waq menuju gudang palawija milik pamannya mengunakan sepeda motor.
“Sepulang dari gudang paman, sesampai di kampung Waq itu ada sejumlah orang mencegat kami dan mengajak berantem karena merasa terganggu dengan suara bising knalpot sepeda motor kami. Lantas kami tidak mau melayani dan pergi ke Masjid Syuhada Pondok Sayur,” jelasnya.
“Tidak berselang lama, tiba -tiba mereka datang dan mau menghajar teman saya lalu karena saya paling dituakan diantar teman-taman saya tanya bagus-bagus sama mereka apa solusinya.
Namun, saat saya ngomong dengan salah satu dari mereka tiba-tiba saya dipukul dari belakang di bagian kepala belakang saya ketika saya mau menoleh ada yang memukul saya dengan besi sehingga saya terkapar jatuh,” bebernya.
Setelah jatuh mereka mengeroyoknya secara brutal. “Ada yang menonjok, menendang dan menginjak saya. Karena saya sendiri lalu saya lari pulang ke rumah untuk memberitahu orang tua dan abang saya,” jelas Rizky.(cno)