Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Gadis Aceh Meninggal Di Malaysia, Diduga Korban Penipuan Agen Ilegal

Gadis Aceh Meninggal Di Malaysia, Diduga Korban Penipuan Agen Ilegal
Jenazah almarhumah Nursa’adah, dipulangkan dari Malaysia ke Aceh melalui Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Senin (17/7). Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): Setelah sempat dirawat di Hospital Ipoh Malaysia, gadis asal Aceh meninggal dunia. Setelah difasilitasi dan berkoordinasi dengan para pihak, jenazah almarhumah akhirnya diterbangkan dari Bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) menuju Bandara Internasional Kualanamu Medan.

Gadis tersebut bernama Nursa’adah, 27, asal Banda Alam, Aceh Timur. Dia disebut-sebut menjadi korban penipuan agen yang dijanjikan bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), namun setelah tiba di Malaysia, Nursa’adah dipekerjakan di salah satu Panti Jumpo di Kawasan Ipoh, Malaysia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Gadis Aceh Meninggal Di Malaysia, Diduga Korban Penipuan Agen Ilegal

IKLAN

Pemulangan jenazah difasilitasi warga Aceh yang tergabung dalam Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) di Malaysia. Nursa’adah meninggal dunia, Senin (15/7). Dalam keterangan medis, dia meninggal setelah mengalami pecah pembuluh darah.

“Kita mengurusi proses pemulangan jenazah Nursa’adah dari Malaysia ke Aceh melalui Medan. Untuk biaya pemulangan dari Malaysia ke Bandara Internasional Kualanamu dibebankan ke majikan tempat dia bekerja,” kata Ketua Umum SUBA, Tgk Bukhari Ibrahim, kepada Waspada.id, Rabu (17/7).

Jenazah diterbangkan dari Malaysia, Rabu (17/7) sekira pukul 08:00 Wib dan tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, sekira pukul 10:00. “Satu unit mobil ambulans sudah disiapkan untuk mengantar jenazah almarhumah dari Medan menuju Aceh dan diperkirakan tiba di Aceh Timur, sekira pukul 17:00 Wib,” ujar Bukhari.

Awalnya, lanjut dia, pihak majikan tidak menanggung biaya pemulangan jenazah almarhumah ke tanah air, namun setelah didesak pihaknya majikan pun bersedia. “Tapi biaya yang ditanggung majikan tidak mencukupi hingga jenazah sampai di kampung halaman, sehingga kekurangan biaya pemulangan dari Medan ke Aceh dengan menggunakan mobil Ambulance ikut dibantu Haji Sulaiman Tole, dermawan asal Aceh Timur,” urai Bukhari.

Atas kelancaran pemulangan jenazah Nursa’adah dari Malaysia ke Aceh, Bukhari bersyukur dan berterima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). “Muda-mudahan proses fardhu kifayah Nursa’dah berjalan dengan lancar. Keluarga yang ditinggalkan agar tabah menghadapi ujian dan cobaan ini,” katanya.

Bukhari mengingatkan, masyarakat lebih hati-hati terhadap agen TKI ilegal yang melancarkan aksinya dengan menyasar para gadis di Aceh untuk dipekerjakan di luar negeri, bahkan sebagian agen juga menjanjikan gaji besar sebagai TKW.

“Jangan mudah percaya dengan jasa agen illegal yang merekrut pekerja untuk dipekerjakan di luar negeri. Sebab banyak warga Aceh, gadis-gadis Aceh yang ditelantarkan di luar negeri, bahkan sebagian perjual belikan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART),” urai Bukhari.

Kisah Nursa’adah

Nursa’adah berangkat bekerja ke Malaysia dengan jasa agen ilegal asal Aceh Timur di Januari 2024. Sesampai ke negeri jiran, Nursa’dah dipekerjakan di Rumah Jompo Kawasan Ipoh. Ketika itu, Nursa’adah tidak memiliki dokumen sah dan lengkap sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Setelah beberapa bulan bekerja, tiba-tiba Nursa’adah jatuh sakit, sehingga dilarikan ke Hospital Ipoh. Setelah beberapa hari dirawat, kemudian Nursa’adah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Swasta (Hospital) di Kawasan Ipoh, Malaysia. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE