Scroll Untuk Membaca

Sumut

BPJS Ketenagakerjaan Berkomitmen Berikan Kontribusi Terbaik Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan Berkomitmen Berikan Kontribusi Terbaik Bagi Pekerja
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo memberikan nasi tumpeng Naufal Mahfudz, disaksikan Subchan Gatot, Abdur Rahman Irsyadi, Agung Nugroho (kiri) serta Pramudya Iriawan Buntoro, Zainudin, Asep Rahmat Suwandha dalam memperingati HUT ke 47 BPJamsistek.Waspada/ist
Kecil Besar
14px

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Menginjak satu dekade pasca bertransformasi dari PT. Jamsostek pada tahun 2014, kini BPJS Ketenagakerjaan mempertegas komitmennya dalam memberikan kontribusi terbaik guna mewujudkan kesejahteraan pekerja indonesia.

“Kontribusi terbaik guna mewujudkan kesejahteraan pekerja indonesia sekaligus mengentaskan kemiskinan, diimplementasikan melalui berbagai program BPJS Ketenagakerjaan,” kata Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padangsidimpuan, Eris Aprianto, Jumat (6/12).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BPJS Ketenagakerjaan Berkomitmen Berikan Kontribusi Terbaik Bagi Pekerja

IKLAN

Perjalanan panjang perlindungan terhadap pekerja, ucap Eris, dimulai sejak tahun 1977. Saat itu, pemerintah melahirkan program asuransi sosial tenaga kerja (Astek) melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977.

Perum Astek yang merupakan cikal bakal dari badan penyelenggara jaminan sosial, mendapatkan amanah konstitusi untuk menyelenggarakan program strategis negara tersebut.

Selang 15 tahun, PT. Jamsostek (Persero) hadir melanjutkan cita-cita Perum Astek memberikan perlindungan dasar dengan memenuhi kebutuhan pekerja dan keluarga saat mereka kehilangan penghasilan akibat mengalami risiko sosial ekonomi.

Perlindungan yang diberikan mencakup 4 (empat) program, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

Seiring dengan perkembangan zaman dan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertumbuh, dunia ketenagakerjaan turut mengalami pergeseran.

Pekerja sektor informal justru lebih mendominasi dan setiap tahun jumlahnya terus bertambah, yang mana rentan mengalami risiko sosial ekonomi sehingga membutuhkan jaring pengaman agar tak jatuh dalam jurang kemiskinan.

Hal ini menjadi tonggak awal lahirnya era baru Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diikuti dengan transformasi PT. Jamsostek (Persero) menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014.

Sejak saat itu, lanjut Eris, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tak hanya wajib dimiliki oleh pekerja sektor formal atau Penerima Upah (PU), namun juga bagi pekerja sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU).

“BPJS Ketenagakerjaan pun mengemban amanah besar untuk mewujudkan Universal Coverage Jamsostek lewat 3 program eksisting yaitu JKK, JKM, JHT serta 2 program baru yakni Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP),” tuturnya.

Sebagaimana diungkapkan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggora Eko Cahyo dalam pesannya di HUT BPJamsostek ke 47 bahwa  berbagai capaian positif berhasil diukir BPJS Ketenagakerjaan dalam satu dekade.

Berdasarkan data yang ada, jumlah peserta aktif Program BPJamsostek mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas.
Jumlah peserta program BPJS Ketenagakerjaan hingga saat ini telah mencapai 42,5 juta peserta dan jika dibandingkan dengan tahun 2023 telah mengalami peningkatkan sekira 2 juta peserta karena pada akhir 2023 masih berada di angka 41,56 juta.

Dari peserta aktif program BPJS Ketenagakerjaan tersebut terdiri dari 27,7 Juta pekerja Penerima Upah (PU), 9,5 juta pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) , serta 6 Juta pekerja Jasa Konstruksi dan PMI.

“Secara keseluruhan angka tersebut jauh melambung jika dibandingkan dengan awal transformasi yakni sejumlah 16,8 juta peserta aktif,” katanya.

Disebutkan, peningkatan jumlah peserta wajib diimbangi dengan peningkatan kualitas dan kemudahan akses layanan. Aplikasi resmi Jamsostek Mobile (JMO) menjadi salah satu kanal andalan yang kian mendekatkan BPJS Ketenagakerjaan dengan para peserta.

Terbukti jumlah penggunanya telah mencapai 24,5 juta, dengan pengguna aktif mencapai lebih dari 60 persen.

Selain itu tingkat kepuasan layanan Call Center 175 turut naik menjadi 92,5 persen, dan  mendapatkan 6 kategori penghargaan The Best Contact Center Indonesia 2024 dari Indonesian Contact Center Association (ICCA).

“Kita juga telah meluncurkan New e-PLKK untuk mempermudah operasional dan layanan JKK bagi peserta, yang saat ini sudah diterapkan di lebih dari 74 persen  PLKK. Tahun ini kami juga memfasilitasi para pekerja disabilitas mengakses lapangan pekerjaan dengan mengembangkan portal Inclusive Job Center,” imbuhnya.

Kemudian, hingga November 2024,BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan 3,8 juta klaim dengan total nominal manfaat menyentuh Rp51,9 triliun. Di dalamnya termasuk manfaat beasiswa yang diberikan kepada 92 ribu anak pekerja senilai 387,6 miliar.

“Selama satu dekade jumlah tersebut melonjak hampir 4 kali lipat, yang berarti semakin banyak pekerja dan keluarganya yang telah merasakan manfaat nyata dari BPJS Ketenagakerjaan dan terhindar dari kemiskinan,” ungkapnya.
Di sisi lain, BPJS Ketenagakerjaan mampu bertahan di tengah kondisi perekonomian global dan domestik yang penuh ketidakpastian. Terbukti dana pekerja yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan tetap tumbuh 13,85 persen (YoY) menjadi Rp 782 Triliun.

Keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan dalam mencetak return tinggi selama lima tahun terakhir, membuatnya dianugerahi penghargaan sebagai “Largest Investment Return in Five Years for Social Insurances” oleh InvestorTrust.

Tak hanya itu, pengakuan juga datang dari tingkat internasional. BPJS Ketenagakerjaan menjadi satu-satunya lembaga social security yang memiliki jumlah pengakuan ISSA Recognition terbanyak di dunia, berupa 8 ISSA Recognition serta 10 ISSA Good Practice.

Sadar akan tantangan kedepan akan lebih besar, BPJS Ketenagakerjaan turut berkomitmen untuk mendorong produktivitas pekerja dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan awareness dan penguatan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui gelaran The First Social Security Summit 2024 juga telah sukses diselenggarakan di November lalu.

Kegiatan ini diyakini mampu menjadi ajang diskusi dan sinergi bagi seluruh stakeholders guna menghasilkan solusi inovatif dan strategi kolaboratif untuk mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, diantaranya Middle Income Trap dan optimalisasi perlindungan bagi pekerja kelas menengah dan kelompok rentan.

Dibalik berbagai pencapaian yang berhasil diukir, Anggoro berharap seluruh insan BPJS Ketenagakerjaan untuk terus fokus menggapai cita-cita universal coverage demi terwujudnya Indonesia Emas 2045 dengan tetap mengedepankan integritas. Sehingga para pekerja Indonesia bisa Kerja Keras Bebas Cemas.

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padangsidimpuan sebagai bagian dari institusi pemerintah yang diberi amanah untuk memberikan perlindungan jaminan sosial kepada setiap pekerja, ujar Eris, terus berupaya dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar setiap pekerja menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan.

Dalam mengimplementasikan berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk mensejahterakan pekerja dan keluarganya, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Padangsidimpuan terus mengintensifkan peningkatan sinergitas dengan Pemerintah Daerah, pengusaha, penegak hukum dan kelompok masyarakat.(a39)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE