Scroll Untuk Membaca

Aceh

Air Release Bukan Kebocoran Pipa Tirta Keumuneng, Tapi Stabilisasi Sistem Distribusi Air

Air Release Bukan Kebocoran Pipa Tirta Keumuneng, Tapi Stabilisasi Sistem Distribusi Air
Air Release Perumda Tirta Keumuneng yang dibuang untuk menjaga stabilitas sistem distribusi agar tekanan air tidak merusak instalasi lebih parah, Minggu (7/9). Waspada.id/id74
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada.id): Air Release, bukan kebocoran pipa Perumda Tirta Keumuneng Langsa, tetapi air yang dilepaskan secara terkontrol dan sementara untuk menjaga stabilitas sistem distribusi agar tekanan air tidak merusak instalasi lebih parah.

Kabag Teknik Perumda Air Minum Tirta Keumuneng Kota Langsa, Samsul Bahri, ST kepada wartawan menjelaskan, jadi jika terlihat ada air bersih terbuang dari saluran pipa Perumda Tirta Keumuneng hingga ke selokan, itu untuk melepaskan tekanan air dari jaringan pipa.

Menurutnya, fenomena yang yang selama ini terlihat, Air Release bukan pembuangan atau pemborosan. Ketika pipa distribusi dalam kondisi darurat, seperti saat terjadi banjir yang menyebabkan kerusakan mesin dan gangguan tekanan, teknisnya diperlukan pelepasan tekanan dari jaringan.

“Proses tersebut dikenal sebagai Air Release, yaitu air yang dilepaskan secara terkontrol dan sementara untuk menjaga stabilitas sistem distribusi agar tekanan tidak merusak instalasi lebih parah,” sebutnya.

Kemudian, mengapa Air Release harus dilakukan? Karena saat aliran air berhenti karena gangguan di hulu (misalnya mesin terendam atau pipa kosong), udara masuk dan terjebak di dalam pipa. Jika distribusi air dipaksakan kembali tanpa melepaskan udara tersebut, akan terjadi tekanan udara berlebih.

“Tekanan ini berisiko menyebabkan pipa pecah atau bahkan meledak, yang justru akan menimbulkan kerugian jauh lebih besar, termasuk terhentinya distribusi untuk waktu yang lebih lama,” katanya.

Untuk itu, jelas Samsul, Air Release adalah langkah wajib dan standar teknis demi keselamatan jaringan perpipaan. Apalagi sebelumnya adanya genangan mesin akibat banjir pada 4 September lalu menyebabkan gangguan besar dalam sistem produksi dan distribusi air Perumda Tirta Keumuneng Langsa.

Jadi, air yang keluar dari pipa ke selokan—ini adalah bagian dari proses pelepasan tekanan (release), bukan indikasi kelalaian atau pembuangan sembarangan. “Langkah tepat dalam situasi darurat ini perlu diambil tim teknis kami, agar segera melakukan prosedur Air Release untuk mencegah terjadinya kerusakan lanjutan,” tuturnya.

Setelah itu, perbaikan mesin dan jaringan dilakukan secara bertahap. Distribusi air di beberapa daerah sempat terganggu, namun seluruh personel bekerja maksimal agar pelayanan pulih.

Samsul kembali menjelaskan, semua pekerjaan dilakukan sesuai standar operasional dan prinsip keamanan sebagai bentuk komitmen mereka kepada pelanggan.

“Perumda Tirta Keumuneng berkomitmen menjaga keberlanjutan distribusi air secara efisien. Air Release dilakukan hanya dalam kondisi darurat, bukan metode rutin. Selain itu, pemeliharaan rutin tetap dilakukan untuk mencegah gangguan. Namun ketika keadaan darurat terjadi, prosedur teknis seperti Air Release adalah satu-satunya pilihan terbaik demi keselamatan sistem distribusi,” ungkapnya.

Untuk itu, Samsul mengajak masyarakat memahami bahwa apa yang terlihat sebagai ‘air terbuang’ adalah upaya teknis untuk mencegah kerusakan fatal pada jaringan, bukan pemborosan. Dukungan dan pengertian masyarakat sangat berarti agar pelayanan air bersih tetap terjaga dengan baik.

“Masyarakat juga diharapkan lebih selektif dalam menilai kondisi di lapangan. Jika air keluar dari aksesoris jaringan (seperti Air Release atau washout) yang memang disediakan secara teknis, itu bukan pembiaran, melainkan bagian dari prosedur pengamanan jaringan,” urainya lagi.

Namun jika terlihat air bercucuran dari pipa pecah atau patah, maka itu adalah kondisi di luar rencana (kerusakan nyata). Dalam situasi tersebut, peran masyarakat sangat penting untuk segera melaporkan dan mengonfirmasi langsung kepada Perumda Tirta Keumuneng, bukan melalui pihak lain, agar petugas dapat segera melakukan penanganan di lapangan.

“Air yang terlihat keluar ke selokan bukanlah pembuangan sembarangan, melainkan air release. Jika tidak dilakukan, udara yang terjebak dalam pipa saat kosong bisa menimbulkan tekanan berlebih yang berisiko membuat pipa pecah atau meledak. Jadi, air release adalah langkah wajib untuk menyelamatkan jaringan distribusi dan mempercepat pemulihan layanan” pungkas Samsul. (Id.74)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE