BANDA ACEH (Waspada.id): Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, menyebabkan hampir seluruh peralatan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Tamiang rusak dan tidak dapat digunakan. Kondisi tersebut membuat pelayanan kepada masyarakat belum dapat berjalan normal.
Merespons situasi itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menurunkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat untuk melakukan pembersihan pascabanjir di kantor tersebut. Kegiatan pembersihan berlangsung selama dua hari, 25–26 Desember 2025.
Aksi pembersihan melibatkan aparatur sipil negara (ASN) Kemenag Aceh Timur dan ASN Kemenag Aceh Tamiang, serta didukung satu unit alat berat jenis excavator untuk mengangkat lumpur dan material sisa banjir. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Azhari MSi.
Azhari mengatakan, pembersihan dilakukan agar pelayanan publik dapat kembali berjalan, meskipun belum pulih sepenuhnya. Pasalnya, hampir 100 persen peralatan kantor dilaporkan rusak akibat banjir.
“Kami akan terus mendampingi dan membantu satuan kerja di kabupaten dan kota yang terdampak banjir beberapa waktu lalu,” kata Azhari, Sabtu (27/12/25).
Ia juga mengajak seluruh ASN untuk tetap solid menghadapi musibah tersebut. Menurutnya, kebersamaan menjadi kunci dalam mempercepat pemulihan pascabencana.
“Kita harus tetap solid menghadapi musibah ini. Setiap ujian tetap ada naik kelasnya, kita belum tahu apa hikmah di balik musibah ini,” ujar Azhari.
Sebelumnya, relawan Kemenag Aceh Kota Sabang turut terlibat dalam aksi kemanusiaan dengan membersihkan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Aceh Tamiang.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Aceh Tamiang, Anwar Padli, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan seluruh ASN Kemenag Aceh.
“Kami berterima kasih atas kepedulian, bantuan, dan doa dari keluarga besar Kementerian Agama. Semoga Aceh Tamiang segera pulih dan pelayanan di Kemenag bisa kembali normal,” ucap Anwar Padli.(id66)
