BANDA ACEH (Waspada): Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, mempercayakan Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah (Adwil) Dr Safrizal ZA, MSi, sebagai Pj Gubernur Aceh mengantikan Bustami Hamzah.
“Benar. Insya Allah pelantikan Kamis (22/8) di Jakarta. Mohon dan dukungannya,” kata Safrizal ketika ditanya dihubungi wartawan, Rabu (21/8) siang.
Sebelumnya, Safrizal masih menduduki kursi Pj Gubernur Provinsi Bangka Belitung. Sementara Bustami Hamzah harus lengser dari kursi Pj Gubernur Aceh, karena dia ikut pada kontestasi Pilkada (Pilgub) Aceh, 27 November 2024 mendatang.
Sekedar mengulang, nama Safrizal memang sempat tiga kali disebut sebagai Pj Gubernur Aceh. Pertama pada 6 Juli 2022, mengantikan Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Namun, nama Safrizal akhirnya berganti dengan Achmad Marzuki. Pada 7 Juli 2023, nama Safrizal kembali disebut-sebut akan mengantikan posisi Pj Gubernur Aceh saat itu Achmad Marzuki. Namun, Presiden Joko Widodo masih mempertahankan Achmad Marzuki untuk tahun kedua.
Dan ketiga pada awal Maret 2024, Presiden Joko Widodo mencopot Achmad Marzuki dari kursi Pj Gubernur Aceh. Saat itu, nama Safrizal sempat kembali mencuat, untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Achmad Marzuki. Begitupun, langkahnya bergeser. Dia dipercaya sebagai Pj Gubernur Bangka Belitung dan untuk Aceh dipercaya kepada Bustami Hamzah.
Kini, pada kesempatan keempat, langkah Safrizal kembali ke tanah kelahirannya Aceh sebagai Pj Gubernur.
Safrizal lahir di Banda Aceh dan memulai kariernya dalam birokrasi sebagai lurah di Kabupaten Aceh Utara. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Banda Aceh, ia melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor. Safrizal kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dan mengambil program doktoral di Jakarta, guna memperdalam pengetahuannya dalam bidang administrasi pemerintahan.
Selama kariernya di Kementerian Dalam Negeri, ia dikenal sebagai figur yang berpengalaman dan memiliki kompetensi tinggi. Salah satu kontribusi penting Safrizal adalah perannya sebagai Wakil Kemendagri dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Dalam kapasitas ini, ia menyusun tiga buku pedoman penanganan Covid-19 yang menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah dalam mengelola krisis pandemi. Sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah (Adwil), Safrizal aktif mendorong agar Pemerintah Aceh mengembangkan strategi yang efektif untuk memanfaatkan dana otonomi khusus.
Ia mengkritik kurangnya desain besar dalam penggunaan dana tersebut dan menekankan perlunya perencanaan yang matang untuk memaksimalkan dampaknya. Dengan pengalaman yang mumpuni, Safrizal diharapkan dapat mensukseskan PON XXI Wilayah Aceh serta Pilkada, 27 November 2024 mendatang. (b03/dbs)