Scroll Untuk Membaca

AcehKesehatan

Cegah Stunting, Pemerintah Bantu Alat Ukur Bayi

Cegah Stunting, Pemerintah Bantu Alat Ukur Bayi
Pj Ketua PKK Aceh Timur, dr Maizarniwati, menyerahkan Antropometri Kit saat mengunjungi lokasi Posyandu di Desa Alue Lhok Idi Cut, Darul Aman, Aceh Timur, Kamis (21/12). Waspada/H. Muhammad Ishak
Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): Dinas Kesehatan berharap bidan desa (bides) yang ditempatkan di desa untuk melakukan pengukuran terhadap anak dan ibu hamil setiap bulan. Hal tersebut untuk melihat perkembangan kesehatan dan pertumbuhan gizi secara setiap bulan.

“Kita berharap tidak salah dalam melakukan pengukuran anak dan ibu hamil yang dilakukan sebulan sekali saat Posyandu di desa,” kata Pj. Ketua PKK Aceh Timur, dr Maizarniwati, di sela-sela melakukan kunjungan di Alue Lhok Idi Cut, Darul Aman, Kamis (21/12).

Pengukuran anak dan ibu hamil harus menggunakan antropometri kit. Alat tersebut berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak melalui pengukuran berat badan, panjang dan tinggi badan serta lingkar lengan atas dan kepala.

“Untuk mendeteksi stunting, alat yang digunakan harus berstandar Kemenkes dan mengacu ke Permenkes No. 2/2020 tentang standar Antropometri Anak,” kata Maizarniwati, seraya menambahkan, standar antropometri kit akan mendeteksi stunting pada anak sebagai rujukan petugas kesehatan dalam mengidentifikasi anak-anak yang berisiko gagal tumbuh tanpa menunggu sampai anak menderita masalah gizi.

Pengukuran antropometri akan mendeteksi stunting pada anak, meliputi berat badan menurut umur (BB/U), panjang atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U), berat badan menurut panjang atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB) dan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U).

Maizarniwati menambahkan, peran posyandu di tengah masyarakat sangat besar. Meskipun identik dengan bayi dan balita, namun kegiatan itu bermanfaat untuk ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.

“Posyandu adalah upaya pemerintah memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama adalah mencegah peningkatan kematian ibu dan bayi saat kehamilan dan persalinan serta menjadi sarana edukasi kesehatan di desa,” pungkas Maizarniwati. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Calon pengantin saat mengikuti sosialisasi pelaksanaan bimbingan perkawinan di KUA Johan Pahlawan Aceh Barat, Selasa (4 /6).(Waspada/Ist)
Aceh

ACEH BARAT (Waspada): Untuk mencegah stunting, Kantor Urusan Agama Johan Pahlawan Aceh Barat melakukan sosialisasi pelaksanaan kewajiban bimbingan perkawinan kepada seluruh calon pengantin, Selasa (4/6). Kepala KUA Johan Pahlawan Marhajadwal…

Keluarga

PALEMBANG (Waspada): Upaya pencegahan jauh lebih efektif menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Karena itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan upaya pencegahan stunting dari hulu, yakni melalui…