Scroll Untuk Membaca

Aceh

Derita Yusniati Butuh Empati Pemko Subulussalam

Derita Yusniati Butuh Empati Pemko Subulussalam
KETUA KNPI, Edi Sahputra Bako dan sejumlah Ketua LSM, Ormas dalam prosesi penyerahan donasi untuk Yusniati di rumah orang tuanya, Malim Sabar. (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

SUBULUSSALAM (Waspada): Derita Yusniati Malim, warga Kampong Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, mahasiswi Fakultas Syariah Islamiyah, semester VIII Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, hampir dalam dua pekan terakhir viral di media sosial, bahkan telah menjadi konsumsi sejumlah media yang tersebar di Kota Subulussalam.

Yusniati saat kritis di rumah Rumah Sakit Madinat Nasr City, Rabiatul Adawiyah Cairo Mesir pekan lalu didiagnosa dokter kritis menderita penyakit gangguan saraf di kepala, penyumbatan pada paru-paru dan gangguan ginjal.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Derita Yusniati Butuh Empati Pemko Subulussalam

IKLAN

Viral informasi ini di media sosial, sontak sejumlah elemen masyarakat daerah ini melakukan aksi galang dana buat Yusniati. 

Dikomandoi Ketua DPD KNPI Kota Subulussalam dan Ketua YARA Perwakilan Kota Subulussalam, Edi Sahputra Bako, sejumlah LSM, Ormas, tak kecuali insan pers turun ke jalan. Mereka menyodorkan kardus kepada warga yang lintas di jalan dua lajur, Jalan T. Umar, persis di depan Bank Aceh dalam ‘Aksi Galang Dana Tanda Mekaum’, peduli Yusniati.

Empat hari menggalang, tak cuma elemen pemuda dan massa, sejumlah tokoh yang memberikan donasi bahkan ikut nimbrung menyodorkan kardus bagi pengendara, baik mobil dari semua jenis dan sepeda motor, mengabarkan dan mengetuk hati warga ajak peduli dan membantu Yusniati di Mesir yang dalam perawatan medis.

Donasi yang terkumpul Rp21.739.300 di sana diserahkan kepada Malim Sabar, orang tua Yusniati di Kampong Dah, Sabtu (25/2).

“Kita sangat prihatin, gerakan galang dana kita buat sebagai bentuk ikut merasakan derita Ogek Malim Sabar, memikirkan sang putri Yusniati, yang kritis di Mesir, namun tak kuasa membiayai perobatan,” ucap Edi.

Namun Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulussalam ini mengaku cukup prihatin dengan Pemko Subulussalam yang hingga hari ini belum melakukan upaya membantu pengobatan Yusniati.

“Secara pribadi, Wali Kota Pak Affan Alfian Bintang mengantarkan langsung bantuan tunai Rp10juta ke rumah orang tua Yusniati sangat kita apresiasi,” tandas Edi.

Namun lebih khusus Pemko Subulussalam, wali dan wakil wali kota diminta tidak tutup mata. “Pemko jangan tutup mata terhadap kondisi yang diderita Yusniati. Kita sangat kecewa karena sampai hari ini wali dan wakil wali kota belum mengambil tindakan atau kebijakan untuk membantu Yusniati,” pesan Edi.

Dikatakan, Yusniati Malim, satu dari sekian banyak putri terbaik Bumi Sada Kata Kota Subulussalam, kini sangat butuh bantuan, sentuhan dan kepedulian serius. KNPI kata Edi, sangat miris jika Pemko, stakeholder tidak ikut ambil peran membantu Yusniati. “Malu kita, jika peran dan kehadiran Pemko tidak ada, padahal sejumlah komponen masyarakat dan mungkin orang luar sudah bergerak menunjukkan kepedulian,” miris Edi. 

Edi berharap, sikap ‘abai’ pemerintah tidak menjadi trauma, ketakutan bagi anak Bumi Sada Kata menuntut ilmu ke luar negeri, karena dukungan dan solidaritas sangat dibutuhkan. Termasuk membangun rasa optimis, fisabilillah dalam menuntut ilmu ke seluruh belahan dunia. 

Soal kondisi Yusniati saat ini, komunikasi Edi dengan Malim Sempurna, Pemuda Kota Subulussalam yang mendampingi Yusniati berobat di Mesir, diakui berangsur ada perubahan dan sedikit membaik. Namun biaya perobatan masih terutang ratusan juta rupiah, bahkan tidak mampu membeli obat IV IG, seharga Rp150 juta untuk obat saraf dan penguatan pada paru-paru.

Pemko Subulussalam juga diharapkan bisa memfasilitasi orang tua Yusniati berangkat ke Kairo, Mesir. Diketahui, sejak Yusniati ke Mesir, 16 Juli 2018 silam, tidak pernah pulang atau bertemu dengan orang tuanya.

Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, SE dikonfirmasi, Minggu (26/2) melalui WA-nya mengatakan jika Pemko Subulussalam sangat perhatian, peduli dan tetap memantau perkembangan kondisi Yusniati. 

Bahkan melalui pesan WA, Plt. Asisten I, H. Sairun, S.Ag, M.Si dipastikan jika wali kota sudah menyampaikan di sejumlah forum pertemuan resmi terkait adanya seorang warga kota ini sedang sakit di Mesir. Wali kota mengajak warga memberi donasi, membantu kebutuhan Yusniati. 

“Bapak wali kota beberapa hari lalu sudah menemui langsung orang tua Yusniati ke Desa Dah, memberikan bantuan 10 juta rupiah,” tulis Sairun, akui saat dikonfirmasi sedang menuju Jakarta bersama wali kota dalammurusan dinas. 

Pesan serupa melalui WA-nya disampaikan Plt. Kepala Dinas Sosial Subulussalam, Hotma Capah, S.Ag kepada Waspada. (b17)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE