IDI (Waspada): Diduga terhirup bau limbah gas milik PT Medco EP Malaka, dua warga Gampong Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, mengalami muntah-muntah dan sesak. Kini, keduanya telah dilarikan ke Puskesmas Indra Makmu di Alue Ie Mirah, Kamis (15/12).

Korban yakni Nurlela, 38, dan Idawati, 30, warga setempat. Diperkirakan, keduanya mengalami keracunan setelah terhirup gas yang bocor limbah dari Blok A. “Baunya seperti bau busuk, diduga terjadi kebocoran limbah dari pencucian sumur gas di Blok A. Warga yang muntah-muntah dan sesak harus dirawat,” ujar M Nuraki, kepada Waspada, Jumat (16/12).
Seharusnya, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Timur, dan pihak Medco, harus memberikan sosialisasi terkait potensi risiko terkait beroperasinya perusahaan Migas itu di Aceh Timur. Dalam dua hari terakhir, warga disana mulai was-was dan khawatir dengan keselamatan, sehingga tidak berani keluar rumah.
“Ini bukan pertama kali, tapi bau busuk yang diduga bersumber dari lokasi beroperasinya PT Medco EP Malaka, telah berulang kali,” kata M Nuraki, seraya menambahkan, hal serupa dinilai akan terus terjadi dan korbannya adalah warga lingkar tambang di Indra Makmu dan beberapa kecamatan lain.
Medco Tangani Bau Busuk
Sementara itu, PT Medco E & P Malaka (Medco E&P) dalam siaran persnya, menyebutkan, pihaknya telah merespon laporan warga tentang adanya kebauan di sekitar area operasi Blok A, Aceh Timur.
“Perusahaan juga telah berkoordinasi dengan instansi kesehatan setempat untuk penanganan warga yang membutuhkan perawatan kesehatan lebih lanjut,” kata VP Relations & Security, Arif Rinaldi.
Dikatakannya, perusahaan telah menurunkan tim kesehatan, keselamatan dan lingkungan ke lokasi kejadian. Hal itu untuk memberikan penanganan kesehatan kepada warga. “Perusahaan juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait,” sebutnya.
Diakuinya, perusahaan saat itu tengah melakukan perawatan fasilitas produksi di Central Processing Plant (CPP) dalam upaya menjaga kehandalan operasi.
“Perusahaan berterima kasih atas laporan warga dan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan BPMA, DLH dan instansi terkait untuk penanganan laporan ini,” demikian Arif Rinaldi. (b11).