Jalan Tangse Rusak Parah, Warga Dan Sopir Tutup Akses Truk

  • Bagikan
Warga Tangse, Kabupaten Pidie bersama sopir L-300 menutup akses jalan yang rusak untuk truk raksasa pengangkut material proyek waduk, Selasa (8/8). Waspada/IST
Warga Tangse, Kabupaten Pidie bersama sopir L-300 menutup akses jalan yang rusak untuk truk raksasa pengangkut material proyek waduk, Selasa (8/8). Waspada/IST

SIGLI (Waspada): Ratusan warga bergabung bersama sopir mini bus pengguna Jalan Beureunuen-Tangse, Kabupaten Pidie, melakukan unjuk rasa, Selasa (8/8).

Aksi tersebut merupakan bentuk protes karena jalan rusak akibat seringnya dilewati truk pengangkut material proyek. Dalam aksinya itu, warga bersama supir pengguna jalan menutup akses badan jalan agar tidak bisa dilewati truk bermuatan material dari galian C.

Setiap truk yang akan masuk, oleh warga diminta untuk kembali. “Yang dilarang lewat hanya truk angkutan galian C, kalau kendaraan pribadi tetap boleh lewat,” terang beberapa warga.

Jalan Tangse Rusak Parah, Warga Dan Sopir Tutup Akses Truk

Al-Hadi, salah seorang tokoh masyarakat Tangse, Mane dan Geumpang, Kabupaten Pidie mengatakan, warga terpaksa melakukan unjuk rasa dengan cara menutup jalan untuk truk angkutan material itu karena geram dengan aktivitas angkutan truk yang setiap saat melewati jalan tersebut hingga membuat jalan negara itu sekarang dalam kondisi rusak parah.

“Jalan kami ini terdampak, jalan diaspal dan kondisi bagus, sekarang rusak karena sering dilewati truk raksasa yang mengakut material,” katanya.

Al-Hadi yang juga anggota DPRK Pidie dari Fraksi Partai Aceh, mengatakan sudah sering mengingatkan agar aktivitas angkutan material dihentikan sebelum jalan tersebut dibangun kembali. Dampak dari buruknya kondisi jalan itu yang disebabkan sering dilintasi truk pengangkut material tersebut sudah banyak masyarakat yang dirugikan.

Misal sudah tidak terhitung kendaraan pribadi yang rusak dan harus dibongkar mesinnya karena tertubruk bebatuan yang ditinggalkan truk itu di jalan atau mobil pribadi rusak setelah masuk dalam lubang besar bekas jalan truk-truk raksasa tersebut.

Demikian juga warga dan sopir mini bus jenis L-300, mereka juga sudah beberapa kali menegur dan memperingatkan truk raksasa pengangkut material proyek itu agar jalan yang kondisinya telah rusak dan berlubang segera diperbaiki. Pasalnya sebut dia di jalur tersebut ramai kendaraan pribadi dan kendaraan umum, baik mobil maupun sepeda motor warga yang melintas.

“Dan pengguna jalan yang lain seperti mobil L 300 sering mengalami pecah reng blok dan roda patah atau rusak. Akibatnya pengguna jalan lainnya mengalami kerugian cukup berat. Sementara pengusaha anggutan truk material itu meraup keuntungan besar dari penderitaan masyarakat lainnya,” tuturnya.

Jalan Tangse Rusak Parah, Warga Dan Sopir Tutup Akses Truk

Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali SIK, membenarkan terjadinya peristiwa unjuk rasa, di mana, warga bersama sopir L-300 melakukan aksi penutupan sementara jalan negara lintas Beureunuen-Tangse, di Gampong Lhok Keutapang dan sekitarnya. Aksi yang berlangsung sekira tiga jam, itu berlangsung aman dan tertib.

Dalam aksi tersebut warga bersama sopir L-300 meminta pihak pembangunan waduk, memperbaiki jalan tersebut. Warga juga meminta truk pengangkut material pasir untuk pembangunan waduk tidak mengangkut material dalam kondisi masih basah karena dapat menambah beban dan membuat jalan becek. “Tetapi Alhamdulillah unjuk rasanya baik, tidak anarkis,” pungkasnya. (b06)

  • Bagikan