KUTACANE (Waspada): Masyarakat Kecamatan Tanoh Alas mendesak Pemkab Aceh Tenggara guna melakukan perbaikan Jembatan Beling Pantai Dona yang ambruk dihantam abrasi Sungai Alas saat meluap dahsyat beberapa bulan yang lalu.
Padahal Jembatan Beling Pantai Dona itu merupakan jalan alternatif masyarakat untuk pergi ke ladang dan membawa hasil bumi untuk dipasarkan di ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara maupun keluar daerah.
Namun sampai saat ini, jembatan tersebut juga belum diperbaiki Pemkab Agara bahkan terkesan dibiarkan begitu saja sehingga warga dari sejumlah kecamatan harus menggunakan jalur lain yang jarak tempuhnya cukup jauh.
Salah seorang warga Kecamatan Babul Rahmah, Marwan, mengaku kalau jembatan tersebut awalnya sudah berlubang yang cukup dalam. Kondisi ini tentunya membahayakan pengendara yang melintas di daerah itu, khususnya pada malam hari, katanya.
Diakuinya, jembatan ini juga pernah diperbaiki secara darurat sehingga bisa dilalui kenderaan roda dua, akan tetapi jembatan itu kembali dihantam arus banjir sungai alas.
Ambruknya jembatan beling tersebut diakibatkan kedua opritnya hancur tergerus air Sungai Alas sehingga puluhan warga sekitar berinisiatif membangun jembatan darurat yang terbuat dari batang pinang, bambu dan papan.
“Kami bersama warga setempat berinisiatif bergotong royong membangun jembatan darurat di Pantai Dona dengan alat seadanya agar warga bisa melintasi jembatan tersebut,” kata Azis, warga setempat saat ditemui Waspada.id, di lokasi Minggu (19/11).
Menurut Azis, Jembatan Pantai Dona ini menghubungkan antara Kecamatan Semadam dan Kecamatan Tanoh Alas yang merupakan akses utama bagi warga Aceh Tenggara.
Azis juga berharap kepada pemerintah daerah khusus Pj Bupati Syakir agar peduli terhadap Jembatan Pantai Dona yang ambruk ini untuk secepatnya diperbaiki atau dibangun kembali.
“Dikhawatirkan kalau air Sungai Alas pasang, tidak menutup kemungkinan jembatan ini akan kembali amblas, dan jembatan darurat yang dibuat ini akan kembali hanyut dibawa arus air,” terangnya. (cseh)