KUTACANE (Waspada.id): Kapolsek Babussalam bersama BPBD, Perangkat Desa dan masyarakat membuat jalan darurat sebagai akses penghubung antara Desa Mbarung, Desa Datuk Seudane, serta jalur menuju Kecamatan Lawe Alas dan Darul Hasanah.
Pembuatan jalan dengan menggunakan alat berat tersebut yang diperuntukkan khusus bagi pengendara roda dua dengan panjang lebih kurang 50 meter setelah jembatan rangka baja yang putus dihantam abrasi sungai pada beberapa waktu lalu.
Pembuatan jalan darurat ini dilakukan sebagai respons cepat atas terbatasnya akses akibat kondisi jalan utama yang sulit dilalui setelah terdampak cuaca ekstrem. Jalan darurat tersebut menjadi solusi sementara untuk menjamin kelancaran aktivitas warga, termasuk menuju fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pusat ekonomi.
Kepada Waspada.id, Selasa (9/12), Kapolsek Babussalam, Iptu Yanto Tridasman menyampaikan, bahwa proses pembuatan jalan darurat melibatkan kerja sama Polri, BPBD, pemerintah desa, dan masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan gangguan mobilitas warga hingga perbaikan jalan permanen dapat dilaksanakan.
“Kerja sama seluruh pihak sangat membantu dalam percepatan pembukaan akses. Dengan adanya jalan darurat ini, masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitas harian dengan lebih aman, dan Masyarakat sangat bahagia ketika jalan darurat tersebut terlaksana dan masyarakat desa sangat bahagia” ujarnya .
Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat melintas mengingat kondisi jalan masih bersifat sementara dan hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua.
Dengan selesainya pembangunan jalan darurat ini, diharapkan konektivitas antarwilayah di Kecamatan Babussalam, Lawe Alas, dan Darul Hasanah dapat kembali berjalan lancar, tambah Kapolsek. (id80)
