Scroll Untuk Membaca

Aceh

Kementerian LHK Diminta Secepatnya Tinjau Lokasi Pasca Banjir Agara

Warga Cemas Banjir Susulan

Kementerian LHK Diminta Secepatnya Tinjau Lokasi Pasca Banjir Agara
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada) : Kementerian LHK diminta segera turun langsung meninjau lokasi banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Aceh, terutama dikhususkan bagi Kabupaten Aceh Tenggara (Agara).

“Sebab Kabupaten Aceh Tenggara, termasuk terparah masyarakat yang terdampak banjir bandang, selain rumah-rumah warga sebagian masih digenangi air, tanah lumpur masih menumpuk, demikian juga halnya kayu-kayu gelondongan serta bebatuan masih juga menumpuk di seputaran lokasi pasca banjir, bahkan mirisnya sebagian warga tidak memiliki tempat tinggal lagi,” kata Anggota Komisi IV DPR-RI, H. M.Salim Fakhry, SE, MM kepada Waspada. id, Sabtu (25/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kementerian LHK Diminta Secepatnya Tinjau Lokasi Pasca Banjir Agara

IKLAN
Kementerian LHK Diminta Secepatnya Tinjau Lokasi Pasca Banjir Agara
Anggota Komisi IV DPR-RI Salim Fakhry. Waspada/Ist

Menurutnya, bencana yang terjadi saat ini di Agara bukanlah bencana yang biasa yang bisa ditangani Pemkab setempat karena peristiwa hari ini bukan skala daerah akan melainkan sudah skala provinsi.

Salim Fakhry yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Aceh Tenggara menjelaskan kurang lebih ada 90 desa di Agara yang sangat memprihatinkan akibat banjir yang secara berketerusan. Akibat banjir ini, kata Salim Fakhry, selain merenggut dua nyawa, juga banyak rumah warga yang sudah hanyut, rata dengan tanah dan digenangi air dan lumpur.

Selain itu, banyak infrastruktur yang rusak seperti jalan dan sekolah. Saat ini yang paling parah, bahkan proses belajar mengajar terpaksa dihentikan akibat rusaknya bangunan sekolah yaitu, SMA N 1 Bambel, yang terletak di Desa Rikit Bur, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara. Di desa tersebut, juga sangat sulit untuk mendapatkan air bersih dan sangat tidak memungkinkan dibangun posko karena sampai detik ini masih terjadi banjir.

“Terpaksa, masyarakat untuk sementara waktu mengungsi di tempat saudara dulu, walaupun, di lokasi tersebut sudah didirikan dapur umum, akan tetapi stok bahan pokok masih terbatas,” sebutnya.

Karena itu, Menteri LHK RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar Msc, telah menanggapi laporan dirinya terkait peristiwa banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Aceh. Laporan tersebut, disampaikannya melalui komunikasi seluler. “Saya telah menyampaikannya melalui komunikasi seluler, karena saya sedang kunjungan kerja di luar negeri (Denmark),” kata Salim Fakhry putra asli Aceh Tenggara.

Dalam komunikasi itu, kata dia, laporan bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Aceh, disambut antusias oleh Menteri LHK RI yang berketepatan juga sedang menjalankan tugas luar negeri di Negara Dubai.

“Ibu Menteri LHK RI menyambut antusias. Banyak juga yang saya sampaikan, termasuk dengan gagasan program reboisasi hutan untuk kabupaten Aceh Tenggara,” sebutnya.

“Saya menyampaikan gagasan program reboisasi hutan untuk kabupaten Aceh Tenggara dan beberapa kabupaten Aceh lainnya. Gagasan itu, saya kemukakan karena melihat kondisi hutan Aceh banyak yang sudah mengalami kegundulan,” tambahnya.

Sememtara itu, Pj. Bupati Aceh Tenggara Drs. Syakir. M.Si melalui Kalaksa BPBD Nazmi Desky didampingi Kadis Kominfo, Zul Fahmy kepada Waspada.id, Sabtu (25/11) sore menjelaskan berdasarkan data sementara Pusdalops, Sabtu (25/11) bahwa penanganan material-material dampak banjir dan banjir bandang seperti kayu, batu,tanah dan lumpur dilakukan dengan alat berat di lapangan berupa excavator, dumtruk, loeder, greder, excavator mini dengan 28 unit, dimana rincian 10 unit dari Pemda dan 18 unit dari BPJN Aceh.

Dikatakan, adapun lokasi penanganan yang dilakukan untuk membersihkan material- materil berupa kayu, tanah dan lumpur seperti 8 ekskavator dan ekskavator mini di Desa Rikit Bur I dan Rikit Bur II dan Desa Lawe Tua Kecamatan Bukit Tusam, Kecamatan Lawe Sumur, jalan Nasional Desa Kampung Baru, lalu 16 dumtruck di Kecamatan Semadam Desa Kampung Baru Desa Rikit Bur dan Desa 45, Kecamatan Lawe Sigala-gala di jalan nasional Desa Lawe Tua, 2 loader di Kecamatan Bukit Tusam dan Kecamatan Lawe Sigala-gala, 2 greder di Kecamatan Bambel dan Kecamatan Semadam.

Kementerian LHK Diminta Secepatnya Tinjau Lokasi Pasca Banjir Agara

Selanjutnya, PDAM Tirta Agara membuat Hidran Umum (HU) air bersih di 10 Desa yaitu Desa Kuning 1, Cinta Damai, Rikit Bur 1, Rikit Bur II, Sebudi Jaya, Lawe 2 Gabungan, Gumpang, Kampung Baru, Titi Pasir dan Pasar Puntung juga terdapat di 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Bambel, Bukit Tusam, Semadan Lawe Sigala-gala. Kemudian ada sekolah-sekolah yang rusak seperti Mis Swasta Pasar Puntung, SD Tuhi Jongkat, Pesantren Nurul Islam desa Pinding, SMAN 1 Bambel, SDN Kuta Buluh, PAUD Kuta Buluh, SDN 1 Kuning, SDN 2 Kuning, SDN Maha Singkil , SMPN 1 Bambel.

Lebih lanjut dijelaskan pelayanan posko kesehatan ditambah dengan layanan spesifik dengan menurunkan 3 dokter spesialis yang melayani di posko-posko kesehatan seperti dokter spesialis penyakit dalam dr. Aidil Syahputra, Sp. PD di desa kampung baru dan cinta damai, dokter spesialis paru dr. Rispan Pratama, Sp. P di desa Rikit Bur dan Kampung Baru, dokter spesialis anak yaitu dr. Hajrin Pajri, SpA, Desa Cinta Damai dan Rikit Bur. Begitu juga dari Dinas Sosial Membuka dapur umum dari Kemensos RI dg rincian 850 nasi sarapan pagi, 850 nasi makan siang, 850 bungkus nasi makan malam.

Dapur untuk korban banjir bertempat di desa Kampung Baru Kecamatan Semadam, semula dapur umum direncanakan selama 7 hari, namun adanya banjir susulan pada kecamatan bambel dan bukit tusam dapur umum diperpanjang jadi 14 hari. Dengan rincian mempersiapkan nasi bungkus tetap di dapur umum titi pasir yg berada di desa titi pasir kec semadam 3000 ribu sarapan pagi, 3000 ribu bungkus siang, 3000 ribu bungkus malam sampe tanggal 27 nov 2023.

Akibat dampak banjir yang terjadi mengalami kerugian seperti permukiman, jalan dan jembatan, saluran irigasi, lahan pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, kesehatan serta pendidikan diperkirakan Rp56.473.300.000 sebut Nazmi Desky.

Kementerian LHK Diminta Secepatnya Tinjau Lokasi Pasca Banjir Agara

Sementara itu pantauan Waspada.id, masyarakat Aceh Tenggara terutama masyarakat yang berdomisili di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan korban terdampak banjir bandang malam ini mewaspadai hujan lebat yang terus mengguyur.

Mereka khawatir agar hujan lebat malam ini tidak menimbulkan banjir susulan namun mereka benar-benar ketakutan. Pasalnya, hampir setiap malam hujan turun sehingga masyarakat benar-benar kebingungan karena bukan soal perut tapi keselamatan jiwa terutama kalangan wanita dan anak-anak yang trauma berkepanjangan.

Supian 35, warga Kecamatan Lawe Alas mengatakan kepada Waspada.id, mengatakan hujan turun membasahi sebagian besar wilayah Aceh Tenggara mulai sejak pukul 19.45 WIB, hingga kini hujan masih terus mengguyur.

“Dan keresahan bagi saudara-saudari kita korban terdampak banjir saat ini dipastikan sedih kita melihatnya karena mereka terus dihantui banjir. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti musibah banjir bandang yang terjadi sebelumnya,” ujarnya. (cseh)

Baca juga:

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE