Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali: “PT. RJ Jangan Sengsarakan Petani”

Kecil Besar
14px

ACEH UTARA (Waspada): Belum lama ini Waspada berkunjung untuk melihat langsung kondisi pembangunan Bendung Kreung Pase di Kecamatan Meutuah Mulia. Setelah lima bulan bekerja, PT. RJ baru berhasil melaksanakan pekerjaan 5 persen. Dan kondisi, Rabu (23/3) tidak banyak kemajuan yang dicapai oleh PT RJ di objek pekerjaan tersebut.

“Sebagai Ketua DPRK Aceh Utara, saya tidak terima jika PT RJ tidak mampu menyelesaikan pekerjaan pembangunan Bendung Krueng Pase tepat waktu. Bendung Krueng Pase merupakan sumber air bagi petani di 10 kecamatan di Aceh Utara. Kalau bendung ini rusak maka dapat dipastikan petani tidak bisa bercocok tanam tahun 2023. Bendung tersebut merupakan satu-satunya sumber air yang dimiliki petani di 10 kecamatan,” sebut Arafat Ali.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali: "PT. RJ Jangan Sengsarakan Petani”

IKLAN

Kemudian, dengan sisa waktu yang ada, sampai dengan Desember tahun ini, Ketua DPRK Aceh Utara meminta PT RJ untuk memacu pekerjaan di objek proyek tersebut sehingga selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak kerjanya.

Kemudian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui Kabid Pengajaran untuk membangun komunikasi intens dengan pihak Dinas Pengajaran Aceh atau dengan pihak balai, membicarakan bagaimana pekerjaan pembangunan Bendung Krueng Pase selesai sesuai harapan masyarakat.

“Perlu diketahui, baru-baru ini di Aceh Utara dilaksanakan Musrenbang kecamatan dan di 10 kecamatan yang bergantung sumber air sawah di bendung tersebut, agar pekerjaan itu dipacu dan sesuai tepat waktu. Karena itu jangan PT Rudi Jaya jangan main-main di bendung itu,” sebut orang nomor satu di DPRK Aceh Utara itu.

Terakhir Arafat Ali meminta PT RJ untuk menyahuti keinginan masyarakat dan merespon apa saja yang sudah disampaikan oleh pihaknya. “Kami tahu dalam beberapa hari ini kita sedang dilanda hujan tapikan tidak setiap hari hujan,” katanya.

10 Kecamatan yang bergantung sumber air sawah dari Bendung Krueng Pase adalah Kecamatan Meurah Mulia, Samudera dan Blang Mangat (Kota Lhokseumawe) dengan luas lahan mencapai 3.600 Ha. Ini disebut daerah layanan Pase Kiri. Selanjutnya untuk layanan Pase Kanan mulai dari Kecamatan Nibong hingga Kecamatan Tanah Pasir dengan luas lahan 5.300 Ha. “PT RJ jangan mengecewakan masyarakat petani kami di 10 kecamatan itu. Sekali lagi saya sampaikan, jangan bermain-main dalam pembangunan Bendung Krueng Pase,” ingatnya. (b07).


Keterangan foto : Bendungan Krueng Pase di Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara telah dikerjakan lima bulan lalu dengan capain pekerjaan hanya 5 persen.Waspada/Ist

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE