ACEH BARAT (Waspada): Pengurus demisioner Ippelmas (Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simeulue) Aceh Barat, Ahmad Hidayat meminta pemerintah kabupaten memanggil pihak PLN.
Pemerintah Kabupaten Simeulue perlu memintai “pertanggungjawaban” atas buruknya pelayanan listrik kepada masyarakat Simeulue selama Ramadan.
Katanya, akhir-akhir ini masyarakat banyak yang mengeluhkan kepadanya perihal seringnya pemadaman listrik di Kabupaten Simeulue yang sudah terkesan semena-mena.
Ahmad Hidayat yang familiar dengan sapaan Wak Rimba (foto) yang juga masuk dalam deretan aktivis pelajar Simeulue itu mengatakan, pemadaman listrik selama Ramadan sudah tidak beraturan, hampir setiap hari dan setiap malam terjadi.
Menurutnya pemadaman yang diberlakukan PLN di Simeulue sudah merugikan masyarakat, atas tindakan yang di lakukan pihak PLN itu masyarakat dan sebagian mahasiswa sudah hampir habis batas kesabaran mereka.
Sakitnya, kata Wak Rimba pemadaman di saat waktu berbuka, sahur, dan waktu shalat pun PLN acap kali mematikan lampu sehingga kekhusyukan menjalankan ibadah sangat terganggu.
Dia juga memprotes jadwal yang diberikan oleh pihak PLN pun tidak teratur dengan baik.
Melalui media dia juga berharap kepada PLN Simeulue untuk tidak lagi mematikan listrik selama Ramadan ini, supaya aktivitas masyarakat di Pulau Simeulue berjalan lancar.
“Kami mohon pada PLN Simeulue berikan ketenangan kepada kami masyarakat kecil ini, selama Ramadan jangan padamkan listrik secara tidak beraturan lagi,” pinta Wak Rimba dalam rilisnya, Rabu (29/3) malam. (b22/b26)
