AcehHeadlines

Masyarakat Kembali Pertanyakan CSR PT BEL

Kecil Besar
14px

NAGAN RAYA (Waspada): Diduga tidak transparansi kelola dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan kurangnya komunikasi dengan masyarakat lingkaran tambang Bara Energy Lestari (BEL), Senin (21/2) dana tersebut kembali dipertanyakan kejelasannya.

Untuk kejelasan tentang CSR, akhirnya PT BEL dan tokoh masyarakat lima desa sepakat turun ke lapangan bersama. Hal itu disepakati setelah dilakukan koordinasi yang difasilitasi Kapolres Nagan Raya, AKBP Setiyawan Eko Prasetiya SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Machfud dan Kasat Intelkam AKP Supriadi SSos.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam rapat yang di mulai pukul 15:00 Wib hingga 17:30 Wib yang dilaksanakan di Aula Polres Nagan Raya, berakhir dengan melakukan mediasi kedua belah pihak yang sepakat turun ke lokasi kelima desa tersebut yakni, Krueng Ceuko, Kuta Aceh, Paya Udeung, Alue Buloh dan Krueng Mangkom.

T Ridwan selaku tokoh masyarakat meminta PT BEL agar jangan ada provokator untuk mengadu domba masyarakat dengan perusahaan. Ia menilai selama ini banyak bantuan CRS tidak transparan dan penutupan galian belum terlaksana dengan baik.

“Kami selaku masyarakat minta pada pihak PT agar dapat memperjelaskan hal ini kepada masyarakat, supaya tidak ada kesalahanpahaman, dalam masalah ini,” jelasnya.

Sementara Rahmat Zahri selaku Kepala Teknik Tambang PT BEL menerima semua tuntutan dan ia akan mengajak dan mencocokkan data yang akurat CSR yang ada di Bappeda Nagan Raya. Jika data tersebut cocok dengan data yang ada sama masyarakat lima desa ini, akan langsung ke lokasi pada Rabu (23/2) mendatang.

Dalam mediasi tersebut, Kasat Reskrim AKP Machfud SH MM meminta pihak perusahaan dan masyarakat untuk membuat tim kecil, dengan tujuan mencari fakta tentang pengelolaan dana CSR dan bantuan lainnya.

Ia menegaskan jika ada temuan atau ada kejanggalan di lapangan akan lakukan penyelidikan, terkait dengan pengelolaan dana CSR di lima desa tersebut.

Kasat Intelkam AKP Supriadi SSos juga meminta pihak perusahaan agar membuat balai pertemuan, dengan tujuan setiap satu bulan sekali pihak perusahaan dan masyarakat lima desa minum kopi bersama.

Sebelumnya, ratusan masyarakat lima desa pada Kamis, 17 Febuari 2022 melakukan aksi di lokasi tambang BEL.

Pada aksi tersebut, masyarakat lima desa menuntut PT BEL harus transparansi dalam pengelolaan dana CSR, rekrutmen tenaga kerja lokal secara terbuka, mengutamakan putra daerah, serta pihak perusahaan bertanggung jawab untuk menutup lubang bekas galian tambang di Desa Alue Buloh. (b22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE