Masyarakat Pelosok Aceh Singkil Minta GPM Menjelang Ramadhan

  • Bagikan
Masyarakat Pelosok Aceh Singkil Minta GPM Menjelang Ramadhan
Bhabinkamtibmas Aipda R Hamdani terlihat sibuk membantu Tim GPM membagikan kupon, yang diserbu warga sejak pagi, di Kantor Desa Kuala Baru Laut Kec. Kuala Baru, Senin (20/11). WASPADA/Ariefh

SINGKIL (Waspada): Tim Gerakan Pangan Murah (GPM) Dinas Pangan Kabupaten, kembali menggelar pasar murah di wilayah pelosok Aceh Singkil Kecamatan Kuala Baru.

Melintasi jalan berlubang dan berlumpur, Tim GPM Dinas Pangan Aceh Singkil menyeberangi sungai dengan rakit sejauh sekitar 100 meter, dari Desa Kayu Menang menuju Kecamatan Kuala Baru, yang baru terbebas dari keterisoliran.

Sekitar 2.500 jiwa penduduk 4 desa di Kecamatan Kuala Baru, meliputi Desa Kayu Menang, Desa Kuala Baru Sungai, Kuala Baru Laut dan Desa Suka Jaya, sejak lama menanti kehadiran GPM tahap kedua ini.

Salah seorang masyarakat yang juga Kepala Desa (Keuchik) Kuala Baru Laut terpilih Umaiyah, Senin (20/11) mengatakan, sekitar 950 jiwa atau 290 kepala keluarga, penduduk Desa Kuala Baru Laut, sangat bersyukur dengan adanya terobosan pangan murah Pemkab Aceh Singkil.

Sebab bahan pokok yang dijual harganya jauh lebih murah. Apalagi kondisi saat ini berbagai jenis bahan pangan seperti beras, telur dan lainnya terus mengalami kenaikan.

Sehingga dengan program nasional Pemkab Aceh Singkil ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) maupun sampai Bulan Ramadhan tahun depan.

“Kami berharap GPM ini bisa terus berlanjut sampai menjelang bulan Puasa mendatang. Karena di saat itu bahan pokok akan mengalami kenaikan,” harap Umaiyah saat dikonfirmasi Waspada.id di Kantor Desa Kuala Baru Laut.

Lebih lanjut kata keuchik terpilih ini, sekitar 90 persen masyarakat di Kecamatan Kuala Baru menggantungkan hidup sebagai nelayan.

Masyarakat Pelosok Aceh Singkil Minta GPM Menjelang Ramadhan

Mirisnya, sekarang pendapatan nelayan saat ini sedang menurun. Di samping harga ikan yang menurun drastis, ditambah hasil tangkapan nelayan yang juga menurun dari biasanya.

“Seperti harga ikan tenggiri yang jadi andalan masyarakat, biasanya berpatok Rp70 ribu. Namun sekarang anjlok hanya bisa dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram,” ucapnya

Sementara biaya bahan bakar minyak (BBM) yang harus dikeluarkan mencapai 4 sampai 6 bambu. Harga 1 bambu mencapai Rp24 ribu.

Jadi lebih banyak biaya pengeluaran dari pada hasil yang dibawa pulang. “Sehingga dengan adanya GPM ini masyarakat sangat bersyukur, bisa meringankan kebutuhan rumah tangga,” kata Keuchik terpilih, yang baru resmi dilantik pada 28 November mendatang.

Kepala Dinas Pangan Abdul Haris SP MM mengatakan, Pemkab Aceh Singkil akan terus menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan kebutuhan masyarakat hingga menjelang akhir tahun.

Berbagai program pemenuhan kebutuhan pangan yang telah dilaksanakan pemerintah. Artinya bahan pangan masyarakat selama beberapa bulan ini tercukupi, dengan harga yang masih stabil.

Pasokan bahan pangan terus bergulir untuk masyarakat. Mulai dari program nasional GPM diperkirakan mencapai 160 ton beras yang digulirkan kepada masyarakat dengan harga terjangkau dan murah.

Kemudian dari program pasar murah keliling Dinas Perindagkop tersedia sekitar 30 ton beras dan bantuan beras murah dari Badan Urusan Logistik (Bulog) yang disediakan sekitar 50 ton beras.

“Dari program yang sedang dilaksanakan hingga akhir tahun ini sudah tentu, sangat membantu ketersediaan pasokan, dan berhasil menekan harga bahan pokok di Kabupaten Aceh Singkil,” ucap Haris. (b25)

  • Bagikan