LHOKSUKON (Waspada) : Sejumlah proyek pembangunan pemerintah di Kabupaten Aceh Utara, terlantar akibat tidak difungsikan. Menurut warga seharusnya pemerintah mengedepan asas manfaat dalam membangun infrastruktur, seperti yang dilakukan TNI dalam membantu pembangunan masyarakat.
Badruddin, tokoh warga Aceh Utara mengungkapkan, pembangunan proyek harus didasarkan pada pendekatan kemanfaatan yang nyata untuk masyarakat. “Pada hakikatnya, pembangunan bukan hanya tentang pertumbuhan fisik dan akumulasi aset, melainkan juga tentang menciptakan dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat setempat. Dalam hal ini, proyek seharusnya bukan hanya untuk menghabiskan dana daerah, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Sejumlah proyek bernilai milyaran rupiah dibanguna di Aceh Utara, namun tidak difungsikan. Diantaranya, proyek Water Treatman Plant (Instalasi Pengolahan Air) di Gampong Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Pembangunan WTP tersebut menghabiskan anggaran milyaran rupiah, namun diterlantarkan tidak difungsikan.
Kondisi serupa juga terjadi pada pembangunan instalasi air bersih Bioteknologi di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara terbengkalai. Bangunan yang terletak di Dusun Alue Ie Mudek, Gampong Teupin Reusep ini belum pernah dimanfaatkan setelah selesai dibangun. Pembangun tidak bermanfaat juga terlihat pada pembangunan pasar di sejumlah kecamatan di Aceh Utara.
Kondisi itu, menurut warga lainnya berbeda jauh dengan program yang mengendepan asas manfaat, seperti dilakukan TNI di sejumlah titik. Menurut Tokoh Warga pembangunan yang dilakukan para prajurit TNI di Jajaran Kodam Iskandar Muda, mengedepankan asa manfaat. H.M.Yusuf Hasan, tokoh warga Samudera mencontohkan, pembanguna jalan akses kuburan Cut Mutia, pembangunan jembatan jalan usaha tani Geudong, pembangunan embung untuk kebutuhan air bersih di Sawang, penanaman jagung di sawang dan sejumlah program lainnya.”Karena lebih memperhatikan manfaat kepada masyarakat, sehingga tidak menjadi program mubazir, seharusnya pemerintah daerah mencontohkan seperti ini,” tambah H.M.Yusuf Hasan
Jalur akses Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia di pedalaman Aceh Utara, sebelumnya tertutup semak belukar. Namun beberapa waktu lalu, Satuan Kodim 0103/AUT mulai membuka jalan sejauh dua Km mulai dari Gampong (desa) Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu.
TNI AD dari Satuan Kodim 0103/Aceh Utara juga berhasil memperbaiki embung di Kecamatan Sawang yang sebelumnya rusak akibat banjir.Setelah embung diperbaiki, warga sekitanya bisa memanfaatkan untuk air bersih dan mengairi sawah.
Selain itu juga jembatan konstruksi kayu di Desa Blang Peuria, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Selain sebagai jalur akses warga menuju ke lahan pertanian dan perkebunan, juga sebagai jalur penghubung ke Pasar Tradisional Geudong. Jembatan sepanjang 50 meter merupakan jalur lintas ke jalan usaha tani, serta akses ke Pasar Geudong. Menurut Kepada Dusun Madum Pria, Hendragunawan, jembatan tersebut baru saja diperbaikan para prajurit TNI. “Sekarang warga bisa memanfaatkan jembatan untuk pergi ke Pasar Geudong,” jelas Hendragunawan.(b08)












