Pemerintah Pusat Dan Aceh Diminta Bantu Dampak Banjir Agara

  • Bagikan
Pemerintah Pusat Dan Aceh Diminta Bantu Dampak Banjir Agara
Ketua DPRK Agara, Denny Febrian Roza. Waspada/Seh Muhammad Amin

KUTACANE (Waspada) : Pemerintah Pusat dan Aceh diminta membantu dampak banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tenggara yang mengakibatkan 2 orang tewas, sejumlah jembatan ambruk, puluhan rumah rusak yang terjadi pada beberapa waktu lalu hingga Selasa (21/11) malam.

“Pasalnya, Pemkab Aceh Tenggara dalam menghadapi pasca musibah banjir bandang terlihat sudah kewalahan,” kata Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denny Febrian Roza, S. STP kepada Waspada. id, lewat HP selulernya Selasa, (21/11) malam.

“Selain menelan korban jiwa, banjir bandang juga meluluhlantakkan pemukiman warga serta lahan sawah dan perkebunan, bahkan sejumlah jembatan ambruk dan putus,” tambah Denny mewakili masyarakat Aceh Tenggara.

Dijelaskan, dampak banjir menurut data BPBD, terdapat 283 KK dan 963 jiwa, juga banyak kerusakan yang terjadi baik di bidang infrastruktrur seperti jembatan, perumahan, kerusakan sumber daya air /tanggul sungai serta pendidikan dan kesehatan. Ditambah kerusakan infrastruktur Jalan Nasional, arus jalan kabupaten Lawe Dua dan Lawe Petanduk, Mesjid Rikit Kecamatan Bambel, Kuning 2, dan Pesantren Pinding.

“Sementara lahan pertanian seperti padi di Kecamatan Bambel ada 8 hektar rusak, kebun kakao 10 hektar rusak, jagung 307 hektar rusak di 3 kecamatan. Selanjutnya, oprit jembatan Pantai Dona ambruk, Titi Gantung Mendabe putus, oprit jembatan yang terletak di Desa Mbarung Kecamatan Babussalam ambruk,” tandas Denny.

Denny menyayangkan Pemerintah Pusat dan Pemerintan Aceh terkesan kurangnya peduli untuk membantu dampak banjir di Agara, padahal masyarakat Aceh Tenggara sangat mengharapkan bantuan penanggulangan banjir dan perbaikan yang meluluhlantakkan rumah-rumah mereka. (cseh)

.

  • Bagikan