LHOKSEUMAWE (Waspada): Pasca kaburnya puluhan orang Rohingya dari tempat penampiungan, kini Tim Satgas Penanganan Rohingya Pemko Lhokseumawe telah memasang kamera CCTV di tempat penampungan etnis WNA di Kantor Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee Kandangan Kec. Muara Dua.
Hal itu diungkapkan Kabag Humas Pemko Lhokseumawe Marzuki selaku Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Imigran Rohingya terkait upaya pencegahan warga Rohingya Kabur dari tempat penampungan BLK setempat, Rabu (2/2).
Marzuki menyebutkan hampir lebih dari 20 orang Rohingya telah melarikan diri secara terselubung dari tempat penampungan WNA itu di Kantor Balai Latihan Kerja ( BLK) Meunasah Mee Kandang. Hampir semuanya yang berhasil kabur dari pagar belakang Gedung BLK setempat.
Sebelumnya tercatat sebanyak 12 imigran asal Myanmar etnis Rohingya berhasil kabur dari Balai Latihan Kerja (BLK) Gampong Meunasah Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Masing-masingnya Khaleda Bibi, 22, Mosana Begum, 18, Asma, 15, Kismut Ara, 12, Noorsafa, 18, Noor bh Kayah, 24, Samirah, 18, Kowse Bibi, 21, Noor Kayes, 21, Solika, 17, dan Ismat Ara, 15.
Selanjutnya jumlah itu justru kian bertambah hingga mencapai 20 orang lebih yang telah berhasil secara diam-diam dari tempat penampungan setempat.
“Iya benar, awalnya ada 12 orang yang kabur. Tapi sekarang semakin hari ternyata jumlah yang kabur sudah mencapai puluhan orang atau 20 orang lebih,” paparnya.
Marzuki menjelaskan, imigran Rohingya tersebut, berusaha kabur dengan memanfaatkan pagar beton dari belakang gedung BLK tersebut dan berangkat dengan kendaraan orang yang menjemput secara khusus dan terselubung.
Sehingga guna mencegah kembali kaburnya Rohingya, kini telah membentuk Tim Satgas Penanganan Rohingya dan TPPO untuk dapat langsung mengambil langkah pencegahan kaburnya Rohingnya.
Salah satu cara yang kini dilakukan adalah aparat keamanan saat ini sudah memperketat penjagaan di lokasi itu dengan memasangkan kamera CCTV di sejumlah titik tempat penampungan di Kantor BLK.
Pemasangan kamera CCTV di sejumlah titik setempat untuk dapat memantau pergerakan WNA dalam lokasi penampungan agar tidak ada yang mencoba kabur secara terselubung.
“Kita sudah memasang kamera CCTV di tiga titik sejak tiga hari lalu. Jadi ketika mereka berupaya melarikan diri bisa terpantau dengan kamera itu,” tuturnya.
Marzuki menambahkan dari segi kondisi kesehatan, kini kondisi imigran Rohingya yang tersisa sebanyak 93 orang dalam keadaan baik dan sehat, belum ada yang menderita penyakit atau lainnya. (b09)