LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar Sosialisasi Digitalisasi Pembayaran Retribusi Persampahan/Kebersihan serta publikasi Aplikasi M-BROH di Aula Setdako Lhokseumawe, Selasa (9/12).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, A. Haris, S.Sos., M.Si., yang menegaskan bahwa percepatan digitalisasi pada sektor persampahan menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Aplikasi M-BROH mempermudah masyarakat sekaligus meningkatkan akuntabilitas pengelolaan retribusi sampah,” ujarnya.
Sosialisasi ini turut dihadiri para Asisten Setdako, para Staf Ahli Wali Kota, Plh. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, para camat, serta Asosiasi Keuchik. Kehadiran berbagai unsur tersebut mencerminkan dukungan bersama terhadap transformasi layanan persampahan di Kota Lhokseumawe.

Dalam pemaparan teknis, Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa timbunan sampah di kota ini telah mencapai ±53.760 ton, sehingga pemerintah mendorong penguatan regulasi gampong, penyusunan SOP pengelolaan sampah, serta optimalisasi peran Bank Sampah Unit (BSU) dan Bank Sampah Induk (BSI) dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sebagai upaya memperkuat sistem pengelolaan sampah, pemerintah juga menyiapkan pembangunan BSU dan BSI di setiap kecamatan, serta penyediaan fasilitas teknologi seperti mesin pres, mesin cacah/briket, pirolisis di TPS Pusong, dan pengembangan insinerator di Pusong dan TPA. Sekda mengajak seluruh peserta, khususnya para camat dan keuchik, untuk aktif menyosialisasikan pemanfaatan aplikasi M-BROH di wilayah masing-masing.
Menutup kegiatan, pemerintah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya sosialisasi ini, dengan harapan digitalisasi retribusi dan optimalisasi pengelolaan sampah di Kota Lhokseumawe dapat berjalan lebih efektif, inovatif, dan berkelanjutan.(id72)












