SUBULUSSALAM (Waspada.id): Ratusan pengantre dari berbagai jenis kendaraan masih memadati Satuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kasman Lizar di Penanggalan, Kota Subulussalam untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), Sabtu (6/12).
Bahkan sekira pukul 09.45 WIB, saat pengantre masih banyak, terutama jenis kendaraan truk dan pemakai BBM jenis Solar, BBM sudah habis sehingga sebagian di antara pengantre terpaksa membubarkan diri.
“Kalau jenis kendaraan truk harus menunggu lagilah sampai datang pasokan BBM nanti malam,” jelas sumber setempat, sebut sejumlah kendaraan di sana telah menunggu sejak, Jumat (5/12) sore, saat BBM belum turun.
Diketahui, kelangkaan BBM dengan dua SPBU di daerah mulai terjadi, Kamis (27/11) malam, setelah banjir dan longsor melanda sejumlah daerah dan titik jalan di Aceh dan Sumut.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kota Subulussalam, Junifar surati Manager SPBU PT Kasman Lizar Kamsa dan Manager SPBU PT Rizqi Ananda Bersaudara, melalui suratnya Nomor: 500.2.2.14/14/98/2025, 3 Desember 2025 dan turut menandatangani Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako, Jhoni Arizal, terkait pembatasan pembelian BBM jenis Pertalite Rp20 ribu atau dua liter untuk setiap sepeda motor dan becak bermotor.
Surat itu kemudian diperbaharui melalui Rakor Forkopimda dengan pihak SPBU setempat, 5 Desember 2025, tentang pembatasan pembelian BBM bagi kendaraan roda dua dan tiga sebanyak empat liter dan roda empat 20 liter, selama BBM langka.
Melalui kebijakan ini, surat Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Subulussalam resmi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (id90)
