KUTACANE (Waspada): Plt Sekda, Yusrizal ST mewakili Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir, M. Si membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) terhadap anggota dan pendamping kelompok penerima bantuan usaha ekonomi produktif di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas Dikbud), Jumat (17/11).
Bimtek tersebut diikuti peserta sebanyak 35 Ketua Kelompok Tani yang berasal dari Kab. Gayo Lues, Kab. Aceh Tenggara, dan Kab. Langkat turut dihadiri Anggota Komisi lV DPR- RI H. M. Salim Fakhry, S.E., M.M, Ketua DPRK Agara Denny Febrian Roza, Kepala Balai Besar Tanam Nasional Gunung Leuser, Dr. U. Mamat Rahmat, S.Hut., MP, Asisten I SetdaKab. Gayo Lues, dr. Nevi Rizal, M.Kes, Dandim 0108/Agara, Letkol Inf. Mohammad Sujoko.
Hadir juga Kapolsek Badar Iptu Yanto Tridasman, perwakilan Pengadilan Negeri, Hakim Rahmanto Attahyat, S.H, Kajari Kutacane yang diwakili Aulia S.H, Kepala Resort Ketambe, Saidi Bahri, Kepala Resor Kedah, Irwansyah, Kepala Resor Bekancan, Sahad Alfredo Sihombing.
Pada kesempatan itu, Plt. Sekda Yusrizal menyampaikan ketidakhadiran Pj Bupati karena sedang mengikuti Vidcon Penjabat ( Pj) kepala daerah dengan Mendagri RI terkait Netralitas ASN dalam menghadapi tahun Politik 2024.
Dalam sambutan Pj Bupati Agara yang disampaikan Plt Sekda mengatakan, selama ini Pemkab Aceh Tenggara telah melakukan upaya melestarikan kawasan hutan baik hutan konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) serta hutan lindung wilayab kerja KPH VI dan sekitarnya.
“Kami sangat menyadari terutama gunung leuser telah menjadi kebanggaan dan icon Kabupaten Aceh Tenggara perlunya pelestarian lingkungan, pembentukan dan pembinaan kelompok tani hutan konservasi yang tertuang dalam rencana kerja tahunan yang telah disepakati setiap tahunnya antara pemerintah kabupaten aceh tenggara dengan balai besar TNGL,” ujarnya.
Dijelaskan Plt. Sekda bahwa Kabupaten Aceh Tenggara memiliki luas wilayah 4.242.04 Km² atau sekitar 424.204 Hektar dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 224.119 jiwa dengan rata-rata pertumbuhan 2.02% pertahun. Dari luas wilayah yang ada lebih kurang 86 persen adalaah kawasan hutan konservasi sebesar 65,61% yang dikelola oleh BBTNGL dan kawasan hutan lindung 20,21% dikelola hutan lindung.
Anggota Komisi IV H. M. Salim Fahkry menambahkan, Bimtek menanam buah yang dilakukan balai besar TNGL, diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara. (cseh)