KUTACANE (Waspada): Masyarakat Kecamatan Tanoh Alas dan Kecamatan Babul Ramah Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) kembali mengingatkan Pj Bupati Agara untuk segera melakukan perbaikan Jembatan Biling Pantai Dona.
Diingatkan perbaikan jembatan kepada Pj Bupati tersebut melalui Camat Tanoh Alas yang didampingi Kapolsek Lawe Alas, pasalnya, Jembatan Beling Pantai Dona itu merupakan jalan alternatif masyarakat untuk pergi ke ladang dan membawa hasil bumi untuk dipasarkan di ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara maupun keluar daerah.
Untuk itu, sangat diharapkan kepada Pj Bupati Syakir agar secepat mungkin melakukan perbaikan jembatan, juga untuk menghindari terjadinya korban jiwa saat melintasi jembatan darurat ini, jembatan itu juga berperan utuk anak-anak pergi sekolah di Kecamatan Semadam seberang.

“Jika lewat Jembatan Silayakh, anak-anak pergi sekolah sangat jauh, kami ini adalah mewakili ribuan masyarakat,” kata Imum Mukim Gaye Sendah, Rabusin didampingi sejumlah kepala desa serta tokoh masyarakat dan tokoh agama serta masyarakat saat acara diskusi mencari solusi perbaikan jembatan, di Kantor Camat Tanoh Alas, Senin (20/11), yang dihadiri unsur Muspika.
Sebelumnya, kedatangan Imum Mukim Gaye Sendah beserta rombongan disambut baik oleh Camat Tanoh Alas didampingi Kapolsek Lawe Alas, setelah mereka selesai berdiskusi, kemudian mereka melakukan peninjauan langsung ke lokasi Jembatan Biling Pantai Dona yang kian memprihatinkan itu.
Di lokasi jembatan, Camat Tanoh Alas, Karimin, kepada Waspada.id menyampaikan, peninjauan lokasi jembatan yang putus akibat diterjang banjir itu, tujuannya untuk memastikan kelayakan jembatan darurat yang telah dibangun oleh sekelompok warga. Jembatan darurat berkontruksi dari pohon pinang ini, sangat mengkhawatirkan. ”Kita khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, kita juga sangat mengapresiasi atas kerja swadaya masyarakat yang telah turut prihatin,” ujarnya.
Menurut dia, jembatan darurat yang dibangun oleh masyarakat itu, sebenarnya belum layak dilintasi oleh kenderaan roda dua maupun pejalan kaki. Namun karena jembatan ini, akses yang diperlukan oleh sejumlah siswa, terpaksa diizinkan. “Kita terpaksa mengijinkan karena tidak ada akses lainnya. Kita hanya dapat mengimbau agar pengguna atau pelintas jembatan ini untuk lebih waspada,” cetusnya.

Sementara, Kapolsek Lawe Alas, Iptu Djuliar Yousnaidi mengatakan jembatan darurat yang terbuat dari batang pohon tersebut, sangat tidak layak untuk dilintasi. Dia berharap kepada Pemerintah Kabupaten, agar secepatnya melakukan perbaikan. “Kita juga mengimbau kepada masyarakat, untuk lebih hati-hati saat melintasi jembatan darurat yang terbuat dari pohon ini. Kami ingin memastikan keselamatan seluruh warga, kondisi jembatan saat ini sangat berbahaya meski bisa dilalui,” katanya.
Ambruknya jembatan itu diakibatbkan tingginya curah hujan yang menyebabkan Sungai Alas meluap, sehingga tekanan air menjadi lebih kuat dan menyebabkan pondasi di bawah oprit jembatan mengalami kerusakan. Pihak terkait, termasuk Pemerintah Desa dan instansi lainnya, telah melakukan evaluasi dan langkah-langkah darurat untuk meminimalisir risiko lebih lanjut, ungkapnya.
Kepala Bidang Binamarga Dinas PUPR Agara, M. Yusuf, dikonfirmasi Waspada.id siang tadi mengatakan, Jembatan Pantai Dona yang putus diterjang banjir tersebut, secepatnya akan ditangani oleh pihaknya. “Secepatnya akan dibangun jembatan darurat sementara. Pembangunan secara permanen untuk jembatan itu, akan dilaksanakan di tahun 2024 mendatang. Saat ini, kita tengah koordinasikan ke Pj Bupati, guna pembangunan jembatan darurat sementara,” jelasnya.(cseh)
Baca juga: