SINGKIL (Waspada): Penjabat Bupati Aceh Singkil Drs Azmi MAP sebelumnya telah menginstruksikan, agar gerakan menanam sayuran di pekarangan harus terlaksana di seluruh kecamatan dan desa, hingga menyentuh wilayah kepulauan terluar Aceh Singkil.
Dengan menggalakkan gerakan menanam sayuran di pekarangan rumah masing-masing, maka akan menghasilkan makanan, Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
“Dengan menggalakkan gerakan menanam ini merupakan wujud dukungan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan pencegahan stunting,” ucap Azmi
Disebutkannya, gerakan menanam dan B2SA ini merupakan program pemerintah pusat dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan menurunkan Inflasi serta penanganan Stunting di Aceh Singkil.
Disamping gerakan menanam di Sekolah, Aceh Singkil juga telah mempersiapkan lahan 1 ha, setiap kecamatan. Dan harus dilaksanakan di Kepulauan Pulau Banyak. Sehingga kedepan kebutuhan makanan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) seluruh masyarakat Aceh Singkil terpenuhi tanpa harus membeli, ucap Azmi.
Terpisah, Kepala Dinas Pangan Abdul Haris SP MM kepada Waspada.id, Kamis (21/12) mengatakan, melalui gerakan menanam dan Program B2SA, Dinas Pangan telah menyalurkan benih sayur siap tanam termasuk lengkap alat pertanian.
Bantuan tersebut diserahkan kepada warga Teluk Nibung Kecamatan Pulau Banyak, yang anaknya terdapat mengalami stunting. “Ada sebanyak 7 kepala keluarga di Desa Teluk Nibung sudah kita bantu makanan sehat dan bergizi. Kemudian benih sayuran lengkap agar bisa terus dikembangkan,” ucap Haris.
Termasuk 3 KK di Desa Ujung Sialit Kecamatan Pulau Banyak Barat, tambahnya.
Kegiatan ini dilaksanakan upaya Pemkab Aceh Singkil dalam pencegahan stunting dan penekanan inflasi untuk terus memberikan bahan pangan sehat kepada masyarakat. Sehingga harapannya, agar masyarakat dapat terus memanfaatkan perkarangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan segar dan sehat. Seperti sayuran dan buah tanpa menggunakan bahan kimia yakni pupuk kandang dan pupuk organik cair.
Bantuan bibit yang diserahkan meliputi, bibit cabai, cabai rawit, terong, bayam, kangkung dan gambas. Termasuk dengan pagar yang dapat tumbuh dan berkembang, yakni batang kelor.
Nantinya daun dari kelor ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sayuran sehat dan obat. Karena sangat kaya gizi, sehingga anak-anak generasi Aceh Singkil mendatang akan terbebas dari Stunting, ucap Haris.
Lanjutnya, Dinas Pangan juga merencanakan akan membagikan bantuan bibit porang (sagu lamun-lamun) dalam bahasa Singkilnya dan porang ini bisa dimanfaatkan sebagai cadangan bahan pangan.
Selain itu tumbuhan ini juga sangat mudah dan cocok dikembangkan di wilayah Kepulauan Banyak Aceh Singkil. Dulu Porang atau sagu lamun-lamun ini sering digunakan untuk bahan panganan lokal. Seperti kue semprit kue untuk lebaran, dengan aroma yang khas, terangnya. (B25)