IDI (Waspada.id): Ratusan gedung sekolah baik SD dan SMP rusak diterjang banjir di Kabupaten Aceh Timur. Bahkan, pascabanjir menyisakan lumpur di dalam ruang belajar (rumbel).
“Kita akui ratusan terendam, bahkan mobiler ikut rusak. Namun saat ini kita sedang mendata sekolah-sekolah yang terdampak banjir, baik SD, SMP dan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Bustami, SPd, MSi, menjawab Waspada.id, Jumat (5/13).
Selain mobiler, lanjutnya, berbagai dokumen juga lenyap. Bahkan berbagai peralatan kerja, seperti komputer dan printer juga ikut terendam selama sepekan, sehingga sama sekali tidak bisa digunakan. “Pendataan terkendala dengan jaringan telekomunikasi, bahkan sebagian besar masih gelap dan tidak memiliki jaringan internet,” kata Bustami.
Terkait kendala jaringan internet, Kepala Dinas Kominfo Aceh Timur, Nauli, S.STP, MAP, terpisah mengakui adanya sebagian besar kecamatan yang belum memilili jaringan internet pasca banjir, sehingga berdampak terhadap komunikasi dan berbagai pendataan secara online.
Nauli menyebutkan, kecamatan yang belum tidak memiliki jaringan internet pasca banjir, seperti Simpang Jernih, Serbajadi, Peunaron, Ranto Peureulak, Indra Makmu, Banda Alam, Idi Tunong dan Darul Falah serta sejumlah kecamatan lain. “Kita berharap jaringan telekomunikasi segera aktif,” pungkas Nauli. (id77)
