KUTACANE (Waspada): Balita terkena penyakit hidrosefalus sedang dirawat di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD H. Sahudin Kutacane, Selasa (25/7).
Diketahui balita terkena hidrosefalus ini sejak dari pukul 24.00 WIB, pada Senin (24/7) kemarin, pasien atas nama Nafasyah umur 5 bulan 21 hari anak pasangan dari Ikbal Ciho dan Ade Irma warga Muara Lawe Bulan Kuta Pengkih Kecamatan Babussalam, kata Direktur RSUD H. Sahudin Kutacane kepada Waspada.id, Selasa (25/7).
Dia mengatakan, keberadaan balita penderita penyakit hidrosefalus di RSUD H. Sahudin Kutacane, setelah pihaknya mendapat laporan dari Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir, M.Si bahwa balita tersebut agar secepatnya dilakukan penjemputan dan perawatan.
“Pertamanya, Pj Bupati memerintah agar secepatnya dilakukan penjemputan terhadap balita penderita hidrosefalus yang berada di Desa Muara Bulan. Tim medis langsung bergerak melakukan penjemputan, sekira pukul 24.00 WIB, tadi malam,” jelasnya.

Dari hasil konfirmasi dengan orang tua balita, kata Bukhari, Nafasyah sebelumnya pernah dirawat di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya dibawa pulang oleh orang tuanya.”Ia dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya saat ini, sedang bekerja sebagai TKI di Malaysia,” sebutnya.
Menurut Bukhari, kondisi balita penderita hidrosefalus itu, diketahui oleh Pj Bupati, atas dasar laporan dari warga setempat. “Setelah mendapatkan laporan dari warga, lalu langsung memerintahkan tim medis untuk melakukan penjemputan dan perawatan terhadap balita tersebut,”akunya.
Namun, jika dilihat dari kondisi balita ini, kata Bukhari, sebaiknya pasien tersebut, dirawat oleh RSUD yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap.”Sebab hidrosefalus yang diderita balita tersebut, tergolong kronis. Saat ini tim medis yang terdiri dari dokter anak dan dokter ahli bedah yang menangani pasien, mengaku tidak bisa menangani karena keterbatasan fasilitas,” katanya.

“Saat ini, tim medis tengah melakukan penanganan terhadap balita. Secepatnya pasien akan dirujuk ke RSUD Zainal Abidin, Banda Aceh. Untuk biaya perawatan pasien nantinya, akan dibantu melalui Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan BPJS. Namun jika ada biaya yang mendesak, kita juga bisa berkontribusi terhadap biaya perawatan balita itu,” sebutnya
Lanjutnya, balita terkena hidrosefalus adalah kondisi saat rongga otak dipenuhi oleh cairan serebrospinal. Hal ini menyebabkan otak dan tengkorak membengkak sehingga kepala bayi membesar. Cairan serebrospinal sendiri adalah cairan bening yang bersirkulasi dalam sistem saraf. Cairan ini berfungsi menyediakan makanan dan bantalan untuk otak dan sumsum tulang belakang.
Cairan serebrospinal dihasilkan oleh bagian otak yang disebut pleksus koroid dan bergerak ke saluran dalam otak (ventrikel) ke sistem saraf. Saat bayi mengidap hidrosefalus, ventrikel gagal mentransfer kelebihan cairan ke aliran darah. Cairan ini akhirnya menumpuk dan berkumpul di otak, tutupnya.(cseh)