BANDA ACEH (Waspada): Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berhasil membangun sektor pertaniannya sehingga mampu surplus beras sebanyak 42 ribu ton pada tahun 2022 ini. Tak ayal, untuk menekan inflasi, kabupaten ini akan membantu kebutuhan beras masyarakat Aceh Singkil.
“Pemenuhan kebutuhan beras masyarakat Aceh Singkil ini, selain merupakan bagian dari sinergi antar daerah sesuai arahan pemerintah pusat juga yang lebih penting dapat menekan angka inflasi daerah,” ujar Pj Bupati Aceh Singkil Darmansah kepada sejumlah wartawan di Banda Aceh, Sabtu (12/11).
Darmansah yang mengaku baru kembali dari Jakarta ini memaparkan bahwa beras Abdya saat ini mencapai 42 ribu ton lebih. Satu hektar saja mampu menghasilkan 8 ton gabah jenis IP3 dan panen dua kali setahun. “Delapan ribu hektare khusus lokasi untuk tanam padi. Sedangkan surplus beras 42 ribu ton,” sebutnya.
“Nanti untuk ongkos pengiriman beras ke Aceh Singkil akan ditanggung pemerintah, subsidilah. Jadi tidak ada alasan menaikkan harga jual beras nantinya. Intinya harga jualnya sama dengan harga di Abdya,” tambahnya yang juga menginformasikan pada 21 November mendatang Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi akan ke Abdya dalam rangka panen raya sekaligus menghadiri Maulid Akbar yang akan berlangsung di Masjid Agung, Blangpidie, Abdya.
Menurut Pj Bupati, jadwal Wamentan ke Abdya direncanakan akan tiba di Banda Aceh pada 21 November didampingi Pj Gubernur dan Pangdam Iskandar Muda lalu dengan menggunakan heli menuju Abdya.
“Beliau akan menghadiri Maulid Akbar, lalu jam 2 siang melakukan panen raya dirangkai penandatanganan penyerahan beras ke Aceh Singkil serta agenda penting lainnya,” kata Pj Bupati Darmansah (foto).
Sebelumnya, Darmansah yakin, produksi beras ini dapat ditingkatkan. Apalagi dengan menerapkan pola tiga kali panen dalam satu tahun, didukung dengan dibangunnya irigasi. “Ke depan kita harapkan tiga kali panen dalam satu tahun, apalagi dengan adanya perbaikan irigasi di sayap kanan dan kiri Susoh,” jelasnya.
Dia menyebutkan, jika dilihat dari ketersediaan lahan, secara umum Abdya sangat berpotensi ditanami padi. Termasuk di daerah Teluk Surin dan beberapa daerah lainnya. Potensi ini akan terus digenjot supaya hasil padi di Abdya terus meningkat.
Sebagai bentuk keseriusan dari pemerintah setempat, Pj Bupati Abdya ini selalu memanfaatkan setiap event. Seperti Rakornis di Jakarta sebagai ajang promosi bahwa Abdya dapat menghasilkan padi yang lebih banyak dan berkualitas.
“Baru-baru ini, Abdya menerima juara I Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kita diundang untuk mengikuti Rakornis di Jakarta. Dalam kesempatan itu kita memanfaatkan untuk bertemu dengan pihak-pihak yang ada di Jakarta dan kita sampaikan bahwa Abdya punya potensi sebagai penghasil padi,” ujarnya.(m14/Kia)