KISARAN (Waspada.id): Etnis Simalungun tampil dengan pesona budaya, saat tampil pertama di Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan ke-6, pertunjukan tersebut menjadi simbol harmoni dan kekayaan budaya yang hidup di tengah masyarakat Asahan, Minggu (5/10) malam.
Dentuman Gondrang Simalungun membuka suasana malam yang sarat makna, disusul dengan Tor-tor Sombah sebagai wujud penghormatan kepada para tamu kehormatan. Tak kalah menarik, prosesi adat Manurduk Dayok Nabinatur turut digelar — tradisi pemberian ayam utuh yang merepresentasikan persaudaraan dan penghargaan tinggi terhadap tamu.
Ketua Etnis Simalungun Kabupaten Asahan, Saudin Sinaga, mengungkapkan rasa bangganya atas dukungan Pemerintah Kabupaten Asahan terhadap kegiatan PSBD, dan berharap dengan kegiatan ini agar seluruh masyarakat tetap mencintai dan menjaga warisan leluhur.
“Mari kita rawat budaya kita agar tidak hilang diterpa zaman. Seperti semboyan kami, Habonaron Do Bona, kebenaran adalah awal dari segalanya,” tambah Saudin.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin melalui Wakil Bupati Rianto, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan yang menampilkan keindahan budaya dari 14 etnis di Asahan, karena setiap etnis memiliki kekhasan yang menjadi bagian dari identitas Asahan.
“Antusias dan semangat para pelaku budaya menjadi motivasi bagi kami untuk terus mendukung kegiatan ini. Berikan penampilan terbaik agar generasi muda semakin mencintai budaya daerahnya,” jelas Rianto. (id40)
