Bantu Recovery Dunia Industri, Kadin Sumut Jalankan Empat Program

  • Bagikan
Ketua Umum Kadin Sumut, Firsal Ferial Mutyara
Ketua Umum Kadin Sumut, Firsal Ferial Mutyara

MEDAN (Waspada): Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatera Utara (Sumut) berkomitmen mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Sedikitnya, ada empat program yang fokus dijalankan membantu dunia industri/usaha di daerah tersebut untuk kembali bangkit.

Ketua Umum Kadin Sumut, Firsal Ferial Mutyara mengatakan, dunia usaha saat ini sedang recovery. Dan untuk memulihkan itu, empat program yang difokuskan antara lain, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pengembangan travel hospitality, komoditas dan pendidikan vokasi.

“Banyak kawan pengusaha yang berkeluh kesah terhadap dunia usaha biasanya permasalahan perizinan. Kemudian, pemerintah saat memberikan fasilitas semampunya sehingga tidak maksimal untuk kebutuhan pengusaha di Sumut. Kadin ingin merangkumkan semua itu agar apa yang diinginkan teman-teman pengusaha dapat tersalurkan sehingga investasi naik,” ujarnya di Kantor Kadin Sumut Jalan Sekip Baru, Medan, Selasa (28/3/2023).

Untuk sektor UMKM, katanya, merupakan penopang utama ketahanan ekonomi saat ini. Oleh karenanya, ia meminta UMKM ini dapat menjadi perhatian penuh oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah.

Menurutnya, UMKM jika tidak “dikawinkan” dengan perusahan besar sepertinya tidak berjalan, jadi perusahaan besar harus mendorong. Contohnya makanan dodol di Deliserdang, karena adanya jalan tol jadi terimbas, jika ada perusahaan yang mau berkolaborasi pasti UMKM akan tertolong.

“Susah berjalan antara industri dan UMKM karena ego masing-masing. Kadin sebenarnya bisa memberi masukan tetapi yang melakukan ya harus pemerintah. Sama-sama harus bersinergi antara pemerintah, UMKM dan industri,” ujar Dida, pangilan akrab Firsal Ferial Mutyara.

Dida melanjutkan, program lainnya yakni mendorong industri unggulan berbasis komuditas. Sebab, dasar perekonomian Sumatera Utara memang dari komoditas seperti sawit, karet, dan kopi.

“Tahun ini, memang dunia usaha jauh lebih baik dibandingkan 2022 dan bidang yang masih bergerak tetap komoditas unggulan. Kita tetap memperhatikan proses dari hulu hingga ke hilir sehingga komoditas Sumut bisa lebih baik lagi,” tuturnya.

Program ketiga yang akan dijalankan, lanjut dia, travel hospitality dengan mendorong beberapa program untuk pengembangan pariwisata dan kesehatan. Kedua sektor ini harus saling mendukung karena potensi uang keluar cukup besar.

“Contohnya begini, kalau ada warga dari Kabupaten/Kota berobat ke Medan, pasti yang menunggu hanya satu orang dan yang lainnya harus menginap di hotel. Jadi harus disupporting hotelnya, tempat makan dan juga tempat jalan-jalannya, ini semua harus disinkronisasi,” terang Dida.

Program terakhir, tambahnya, adalah program vokasi atau pendidikan yang akan berjalan di bulan Mei nantinya dan Kadin ikut langsung terlibat. Pastinya, antara industri (demand) dan pendidikan atau tenaga kerja (supply) harus sinkron agar berjalan dengan baik.

“Dunia industri itu ingin saat merekrut karyawan sudah sesuai dengan standar mereka. Jadi kurikulum pendidikan SMA dan SMK harus diubah sesuai dengan kebutuhan industri. Keuntungannya, industri tidak perlu training, biaya perekrutan karyawan tidak perlu lagi dan dengan kedua hal ini sudah untung waktu,” pungkasnya. (m31)

  • Bagikan