Scroll Untuk Membaca

EkonomiMedan

Geopark Caldera Toba Kembali Raih Green Card dari UNESCO, M. Nuh: Ini Anugerah Besar

Geopark Caldera Toba Kembali Raih Green Card dari UNESCO, M. Nuh: Ini Anugerah Besar
Kecil Besar
14px

MEDAN, ( Waspada); Anggota DPD RI asal Sumatera Utara, Muhammad Nuh, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Geopark Caldera Toba yang kembali mendapatkan green card dari UNESCO. Status tersebut menandakan pengelolaan Geopark Danau Toba kini telah memenuhi standar internasional setelah sebelumnya sempat mendapatkan peringatan kartu kuning.

“Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT, pada Konferensi Global Geopark Network di Kutlarkura, La Araucania, Chile, 5–12 September 2025, Geopark Caldera Toba kembali memperoleh status green card dari UNESCO,” ujar Muhammad Nuh, Sabtu (13/9).

Ia menambahkan, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak yang peduli terhadap kelestarian Danau Toba sebagai bagian dari warisan geologi dunia.

Sempat Terancam Dicabut Statusnya
Geopark Caldera Toba resmi diakui UNESCO sebagai Global Geopark pada Juli 2020, setelah kampanye panjang sejak 2018.

Namun, dalam evaluasi yang dilakukan UNESCO pada 4–5 September 2023 di Maroko, pengelolaan Geopark Toba dinilai belum memenuhi standar. Akibatnya, kawasan ini mendapatkan kartu kuning, yang berarti diberi waktu dua tahun untuk melakukan perbaikan sebelum kemungkinan dicabut statusnya melalui kartu merah.

“Pada 30 September 2023, saya menghadiri kegiatan KMDT (Komite Masyarakat Danau Toba) di Jakarta yang membahas peringatan kartu kuning ini.

Kemudian pada 11 Oktober 2023, kami menggelar FGD di Kantor DPD RI Perwakilan Sumatera Utara di Medan. Dalam FGD tersebut, hadir para aktivis lingkungan, akademisi, dan perwakilan dari Pemprov Sumut.

“Kami berkomitmen bersama untuk memperbaiki pengelolaan Geopark agar sesuai dengan standar dunia,” jelas Muhammad Nuh.

Banyak Manfaat dari Status Geopark UNESCO
Muhammad Nuh menjelaskan bahwa pengakuan UNESCO terhadap Danau Toba sebagai Global Geopark memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah peningkatan daya tarik wisata internasional, pelestarian warisan geologi dan keanekaragaman hayati, serta membuka lapangan kerja dan meningkatkan daya saing daerah.

“Dengan status Geopark dari UNESCO, Danau Toba disejajarkan dengan destinasi wisata kelas dunia seperti Langkawi. Ini adalah peluang besar untuk promosi wisata, peningkatan ekonomi, dan pelestarian lingkungan,” tambahnya.

Ajak Semua Pihak Jaga Prestasi Ini
Untuk menjaga status green card tersebut, Muhammad Nuh mengajak seluruh pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemprov Sumatera Utara, pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba, serta masyarakat luas untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas pengelolaan Geopark. Evaluasi selanjutnya oleh UNESCO akan dilakukan dalam empat tahun ke depan.

“Kita juga berterima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara Bapak Bobby Nasution, para bupati di sekitar Danau Toba, Bapak Dr. Azizul Khalis dan tim, pimpinan KMDT, serta semua pihak yang telah bekerja keras. Semoga kebersamaan kita ini mendatangkan keberkahan dari Allah SWT,” tutup Muhammad Nuh.(id12)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE