Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Kuartal I/2023 Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah 

Kuartal I/2023 Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah 
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Pada kuartal I/2023 penyerapan tenaga kerja masih saja rendah, meski realisasi investasi tercatat mencapai Rp328,9 triliun atau 23,5 persen dari target 2023 sebesar Rp1.400 triliun.  

“Harus diakui, antara  nilai investasi kita dengan tenaga kerja itu tidak berbanding lurus. Ini menjadi momok bagi kita,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers, Rabu (3/5/2023), di Jakarta.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kuartal I/2023 Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah 

IKLAN

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, penyerapan tenaga kerja Indonesia pada kuartal I/2023 hanya sebanyak 384.892 orang. 

“Angka tersebut tidak berbanding lurus dengan realisasi investasi. 

Idealnya antara realisasi investasi harus berbanding lurus dengan penciptaan lapangan pekerjaan yang maksimal,” ujarnya. 

Namun, lanjutnya, investasi yang ada saat ini tak lagi didominasi oleh padat karya, melainkan padat modal. Hal ini dapat dilihat dari sektor realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal I/2023. 

Industri yang dominan dalam realisasi investasi antara lain industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, pertambangan, serta industri kimia dan farmasi. 

“Pertambangan ini juga pakai mesin semua, jadi tenaga orang itu cuma operator aja,” ungkap Bahlil. 

Contohnya Freeport, operator tambang itu tidak lagi manusia, sudah pakai robot semua, sudah dikendalikan kayak game aja. Jadi begitu canggihnya sekarang fasilitas tekonologi yang ada, jelasnya.  

Kendati demikian, pemerintah terus menyarankan dan meminta pihak swasta untuk tetap memprioritaskan tenaga manusia dalam rangka memberikan keseimbangan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan.  

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, penyerapan tenaga kerja pada kuartal I/2023 merupakan yang tertinggi sejak 2019. Pada kuartal I/2019, penyerapan tenaga kerja tercatat sebesar 235.401 orang. 

Lalu di kuartal II/2019, penyerapan tenaga kerja tercatat sebesar 255.314 orang, kuartal III/2019 212.581 orang, dan kuartal IV/2019 meningkat sebanyak 330.539 orang. 

Angka penyerapan tenaga kerja tercatat menurun pada kuartal I/2020. Tercatat pada kuartal ini tenaga kerja yang terserap hanya 303.085 orang, dan terus turun pada kuartal II/2020 263.109 orang. 

Penyerapan tenaga kerja sedikit meningkat pada kuartal III/2020 sebesar 295.387 orang dan turun kembali pada kuartal IV/2020 sebesar 294.780 orang. 

Tren peningkatan penyerapan tenaga kerja mulai terlihat sejak kuartal II/2021 yang kala itu berhasil menyerap 311.922 orang tenaga kerja. 

Namun, pada kuartal III/2021 penyerapan tenaga kerja turun menjadi 288.687 orang dan kemudian naik menjadi 295.491 orang pada kuartal IV/2021.  

Tren kenaikan terus berlanjut pada 2022. Pada kuartal I/2022 tenaga kerja yang terserap mencapai 319.013 orang, lalu meningkat menjadi 320.534 di kuartal II/2023. 

Peningkatan juga terjadi pada kuartal III/2022 dan kuartal IV/2022 di mana masing-masing sebesar 325.575 orang dan 339.879 orang. (J03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE