MEDAN (Waspada): Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei 2023 di lima kota IHK Sumatera Utara secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Mei 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 3,66 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,18 pada Mei 2022 menjadi 113,18 pada Mei 2023. Sedangkan Tingkat inflasi month-to-month (mtm) sebesar 0,27 persen dan tingkat inflasi ytd sebesar 0,37 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada Mei 2023, antara lain daging ayam ras 0,17 persen, ikan dencis 0,13 persen, rokok kretek filter dan bawang putih masing- masing 0,03 persen serta ikan tongkol 0,02 persen,” ungkap Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, Senin (5/6).
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada Mei 2023 secara mtm, yaitu cabai merah sebesar 0,12 persen; tomat sebesar 0,03 persen; dan kentang sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, lanjut Hasanudin, inflasi pada Mei 2023 secara yoy sebesar 3,66 persen terjadi dikarenakan adanya kenaikan harga dan itu ditunjukkan naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran.
Kenaikan harga itu mulai dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,67 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,67 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,38 persen.
Dari kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,68 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,95 persen, kelompok transportasi sebesar 14,48 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen.
Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,55 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,24 persen.
Sementara itu komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Mei 2023, antara lain bensin, sebesar 1.00 persen, beras 0,49 persen, rokok kretek filter 0,29 persen, angkutan dalam kota 0,20 persen dan ikan dencis 0,17 persen. (m31)
