LABUHAN BATU UTARA (Waspada.id): Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara, dengan fokus pada peningkatan kapasitas petani Brigade Pangan Maju Jaya Sehati.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 31 Oktober hingga 2 November 2025 dan melibatkan 15 petani serta mahasiswa Polbangtan Medan yang sedang melaksanakan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Kegiatan pengabdian ini dibuka oleh Penyuluh Pendamping Labuhan Batu Utara, Rusdianti, yang menekankan pentingnya peran petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Materi disampaikan oleh dosen Polbangtan Medan, Tience Elizabeth Pakpahan, yang membahas tentang pemupukan padi sawah, dan Silvia Nora, yang menjelaskan dasar penyusunan rekomendasi pemupukan Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) serta penggunaan buku acuan rekomendasi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya efisiensi dan keberlanjutan dalam penggunaan pupuk. Dalam pernyataan yang disampaikan saat kunjungan kerja ke Sumatera Utara beberapa waktu lalu, beliau mendorong petani untuk menerapkan pemupukan berimbang sesuai dengan kondisi lahan masing-masing.
“Penggunaan pupuk yang efisien tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan”, katanya.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa BPPSDMP berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi pertanian agar lulusan.
“Polbangtan dapat menjadi agen perubahan di masyarakat. Kegiatan pengabdian seperti ini adalah wujud nyata dari komitmen tersebut,” kata Arsanti.
Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif petani dan dukungan dari berbagai pihak dalam kegiatan ini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi petani di Labuhan Batu Utara. Polbangtan Medan akan terus berupaya untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan pertanian di Sumatera Utara,” ujarnya.
Pemupukan Berimbang: Kunci Sukses Pertanian
Tience Elizabeth Pakpahan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar petani lebih mudah memahami dan menerapkan pemupukan berimbang sesuai dengan prinsip 5 T (Tepat Dosis, Tepat Jenis, Tepat Waktu, Tepat Cara, dan Tepat Sasaran) yang spesifik untuk lokasi mereka di Kecamatan Kualuh Leidong. Diskusi aktif antara peserta dan pemateri menjadi bagian penting dari kegiatan ini.
“Pemupukan yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas tanaman. Dengan pemahaman yang baik tentang prinsip 5 T, petani dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk dan mengurangi risiko kerugian,” ujar Tience.
Rekomendasi Pemupukan Pajale Spesifik Lokasi
Silvia Nora dalam materinya menekankan pentingnya mengenali status hara tanah dan menetapkan jenis pupuk yang sesuai untuk mencapai target produksi yang optimal. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan tanpa pengembalian bahan organik (BO) dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk penurunan efisiensi pemupukan dan perubahan status hara tanah.
“Dengan memahami rekomendasi pemupukan yang spesifik untuk lokasi masing-masing, petani dapat menghindari pemborosan pupuk dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” jelas Silvia.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan petani di Kecamatan Kualuh Leidong dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang pertanian, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. (id09)
