Scroll Untuk Membaca

Features

Dua Pohon Melinjo Untuk Sebatang Pengabdian

Dua Pohon Melinjo Untuk Sebatang Pengabdian
Wabup Pidie Alzaizi. Waspada.id/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

Tugas seorang abdi negara bukan hanya menulis laporan, melainkan juga menanam kehidupan.

Angin pagi di Sigli datang perlahan, menyapa halaman kantor pemerintah yang mulai ramai. Di antara kursi-kursi berderet, ratusan wajah baru duduk bersisian 413 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang akan memulai langkah pertama dalam perjalanan panjang bernama pengabdian.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Wabup Pidie berfoto bersama PPPK Pidie beberapa waktu lalu. Waspada.id/Ist

Di hadapan mereka, Wakil Bupati Pidie, Alzaizi, berdiri. Suaranya tenang, tetapi setiap kata yang keluar seperti ditanam, bukan diucapkan.Ia tidak bicara tentang target, laporan, atau angka-angka capaian. Ia bicara tentang pohon.

“Tanamlah dua batang pohon melinjo di pekarangan rumahmu,” ujarnya pelan, namun penuh tekanan. “Itu bukan sekadar perintah, tapi tanda bahwa kalian pernah datang untuk memberi kehidupan,” pinta Alzaizi.

Kalimat itu menggema. Sederhana, tetapi sarat makna. Dalam dunia birokrasi yang sering kaku dan administratif, ajakan menanam pohon mungkin terdengar kecil tetapi di tangan seorang pemimpin yang paham simbol, dua batang melinjo bisa berarti dua janji: kepada alam, dan kepada nurani.

Pohon, Pengabdian dan Kesetiaan

Bagi masyarakat Pidie, melinjo bukan sekadar tanaman. Ia tumbuh di halaman rumah, di batas sawah, di pinggir sungai. Dari buahnya lahirlah emping, dari daunnya sayur, dari batangnya keteduhan. Pohon yang sabar, yang memberi tanpa menuntut banyak.

Maka ketika Alzaizi meminta setiap PPPK menanam dua batang melinjo, itu bukan hanya tentang penghijauan. Itu tentang melestarikan ingatan, bahwa bumi yang kita injak adalah warisan yang harus dijaga, bukan hanya dinikmati.

Instruksi ini, katanya, juga sejalan dengan Bupati Pidie, H Sarjani Abdullah, yang lebih dulu menanam ide yang sama ketika menyerahkan SK PPPK formasi tahun 2024. Dua pucuk pimpinan yang berbicara dalam bahasa yang sama: bahasa daun, bahasa kesetiaan.

“Selama perintah itu tidak melanggar ketentuan negara dan agama, saudara-saudara wajib menjalankannya,” tegas Alzaizi, dengan nada seperti seorang guru yang sedang menulis di papan tulis nurani muridnya.

Dari Ruang Orientasi ke Tanah Pengabdian

Orientasi bagi PPPK itu diikuti oleh 413 peserta, dibagi dalam enam angkatan. Aula tempat mereka berkumpul seolah menjadi taman ide di mana nilai, etika, dan tanggung jawab mulai bersemi.

Di antara tumpukan berkas dan modul pelatihan, hadir pula pesan yang lebih halus, bahwa loyalitas seorang ASN bukan hanya soal tanda tangan, tapi tentang keikhlasan menjaga hal-hal kecil seperti menanam, merawat, dan menunggu pohon tumbuh.

Kepala BKPSDM Pidie, H Mulyadi Nurdin, memastikan instruksi itu tidak berhenti di meja rapat. Ia menyiapkan sistem sederhana namun simbolik. “Sertifikat kelulusan akan diberikan setelah peserta mengirimkan bukti penanaman pohon melinjo,” ujarnya.

Bukan karena ingin mempersulit, tapi karena ingin memastikan bahwa janji itu benar-benar berakar.

Dua Pohon, Dua Harapan

Di suatu sore nanti, di halaman-halaman rumah ASN Pidie, mungkin akan tumbuh dua batang kecil yang menatap langit. Daun-daunnya muda, rantingnya rapuh, tapi setiap helainya menyimpan harapan bahwa pemerintahan yang baik bukan hanya dibangun dengan kebijakan, tapi juga dengan cinta pada bumi.

Ketika daun-daun melinjo itu mulai bergoyang diterpa angin, mungkin ada anak kecil yang bertanya kepada ayahnya:“Kenapa kita menanam pohon ini, Ayah?”

Dan sang ayah seorang PPPK yang dulu duduk di aula itu akan tersenyum dan menjawab. “Karena dulu Wakil Bupati kita bilang, setiap pengabdian harus meninggalkan jejak. Pohon inilah jejak itu.” katanya.

Bukan hanya oleh daun-daunan yang tumbuh, oleh kesadaran yang bersemi bahwa tugas seorang abdi negara bukan hanya menulis laporan, melainkan juga menanam kehidupan.

Muhammad Riza

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE