DOHA (Waspada): Kapten Virgil van Dijk (foto kiri) dan gelandang Frenkie de Jong (foto kanan) menegaskan, Belanda tidak akan terpaku pada sosok Lionel Messi saat melawan Argentina pada laga perempatfinal Piala Dunia 2022 Qatar.
Van Dijk bahkan menepis asumsi, meredam Messi yang dijuluki La Pulga alias Si Kutu, berarti sudah mematikan separuh kekuatan Tim Tango.
Untuk itu dia mengklaim, Meneer asuhan Louis van Gaal bersiap menaklukkan Argentina sebagai tim dan bukannya Messi secara individu.
“Bagi kami sekarang, ini bukan soal bersiap untuk menghadapi dia (Messi) saja. Kami bersiap untuk menaklukkan Argentina, ini Belanda melawan Argentina,” ucap Van Dijk lewat Football365, Kamis (8/12).
“Pastinya kami tahu seberapa besar perannya dalam sukses mereka selama bertahun-tahun. Tetap sekali lagi ini bukanlah Belanda melawan Messi,” beber bek sentral asal klub Liverpool tersebut.
Messi memang kembali menyita perhatian jelang laga babak delapan besar di antar dua finalis Piala Dunia 1978 itu di Stadion Lusail, Sabtu (10/12) dinihari mulai pkl 0200 WIB. Mantan mesin gol Barcelona itu tampil sangat cemerlang di Qatar 2022 dengan torehan tiga gol dan satu assist buat Tango.
“Dia salah satu pemain terbaik sepanjang masa, itu pasti. Dia sudah begitu selama bertahun-tahun,” puji Van Dijk.
“Saya akan bilang dia dan Cristiano Ronaldo sudah menjadi pemain yang menonjol dalam dua dekade terakhir. Ada rasa hormat kepada pencapaian mereka, tapi tidak lebih dari itu,” tegas bek berusia 31 tahun tersebut.
Menurut De Jong, mantan rekan setim La Pulga di Barca, Belanda harus lebih kuat secara tim dan memang tidak perlu hanya fokus untuk menghentikan superstar berumur 35 tahun itu.
“Kami harus berupaya mendominasi permainan dan memastikan bermain lebih baik sebagai tim daripada Argentina. Kami tidak hanya bermain melawan Messi,” klaim De Jong.
“Kami harus fokus untuk bermain dengan sangat baik sebagai tim dan bukan hanya sebagai individu,” tambahnya.
De Jong pun mengakui bahwa dirinya sangat mengagumi kemampuan Messi yang dalam dua musim terakhir telah mandah ke Paris Saint-Germain.
“Saya mengaguminya sebagai seorang anak ketika saya menonton aksinya. Kemudian saya bermain dengannya dan dia memang luar biasa. Messi adalah yang terbaik dalam segala hal,” puji pemain berusia 25 tahun tersebut.
“Saya tidak memiliki hal khusus untuk dikatakan kepadanya tentang ini. Mungkin saya akan berbicara dengannya sebelum pertandingan, atau setelahnya. Saya tidak akan mengirimkan pesan apapun,” papar De Jong.
Beda dengan Van Dijk dan De Jong, bek Nathan Ake malah mengatakan, Meneer harus mewaspadai striker Julian Alvarez yang memiliki kecepatan luar biasa di lini depan Tango.
Alvarez tampil memukau dengan mencetak gol pada laga terakhir fase grup melawan Polandia dan saat melawan Australia di babak 16 besar.
“Sebagai seorang pemain, dia sangat teknis. Sangat sulit menandai dia meskipun saat latihan,” beber Ake, rekan setim Alvarez di Manchester City.
“Dia sangat tajam dengan penyelesaian yang baik. Jadi akan berat menghadapinya, karena dia pemain yang luar biasa di lapangan dan juga hebat di luar lapangan,” sanjungnya lagi.
Bomber berumur 22 tahun itu sepertinya sangat suksek menutupi penurunan performa Lautaro Martinez sebagai tandem Messi bersama Angel Di Maria. Alvarez juga membuat dampak besar sejak bergabung dengan Citizens.
“Dia masih belajar bahasa Inggris dan dia datang dari lingkungan yang berbeda. Jadi ini semua serba baru bagi dia, tetapi dia mampu menyesuaikan diri dengan sangat baik,” kata Ake.
Tim Kincir Angin sudah beberapa kali terlibat duel krusial dengan La Albiceleste di babak knock-out Piala Dunia. Teraktual pada semifinal Brazil 2014. Setelah bermain 0-0 selama 120 menit, Tango lantas menang 4-2 dalam drama adu penalti.
“Kami akan mencoba sebaik mungkin agar siap untuk (adu penalti) itu. Tapi semoga kami tidak sampai pada tahap itu dan kami bisa memutuskan hasil duel lebih awal,” harap Van Dijk.
“Setiap orang tahu peran mereka, setiap dari mereka merasakan tanggung jawab agar dapat meraih kesuksesan,” pungkasnya. (m08/fb365/afp)