MEDAN (Waspada): Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengajak umat Islam khususnya para ulama dan santri agar kembali ke rumah besar Islam.
Hal tersebut disampaikan Mardiono dalam podcast Waspada TV di program Kombur Malotup, Cakap-Cakap Anak Medan, Jumat (7/9), dengan host Bung Kesper (Muhammad Ikhyar Velayati Harahap). Program ini telah tayang di kanal youtube Waspada TV, Minggu (9/9).
Dalam podcast tersebut, Mardiono yang ikut didampingi Ketua DPW PPP Sumut Jafaruddin Harahap menyebutkan, jika setiap kunjungan ke daerah-daerah, pasti berkesempatan mengunjungi para habib, ulama dan para santri.
‘’Saya mengetuk hati para ulama, para kiai, guru-guru kami untuk sekiranya terus mendoakan PPP karena PPP satu-satunya partai yang diwariskan oleh ulama yang didirikan dengan susah payah para ulama untuk mengawal bagaimana bangsa ini terus berjalan menjadi lebih baik lagi, bagaimana bangsa ini bisa mengentalkan umat lebih sejahtera lagi, lahir dan batinnya,’’ ucap Mardiono.
Karena itu, Mardiono bermohon setidaknya kalau bisa ulama itu juga kembali lagi ke rumah besar umat Islam, kembali lagi ke Kabah membesarkan PPP.
‘’Setidaknya yang memang tidak ada didalam itu bisa menyentuh pintu langit mendoakan PPP agar tetap eksis. Apa yang kami kerjakan semoga Allah kabulkan, Allah hijabah. Itu kami harapkan,’’ cetusnya.
Mardiono juga menyebutkan PPP akan bekerja dilangit bersama-sama para guru, para kiai untuk mengetuk agar kiai-kiai berdoa untuk PPP, kami juga akan kerja di darat semua proses tahapan pemilu dijalankan sebaik-baiknya dengan penuh semangat.
Dalam kesempatan tersebut, Mardiono sekali lagi menyampaikan permohonan maaf soal PPP diterpa masalah ‘amplop kiai’ belum lama ini. Menurut Mardiono itu hanya kekhilafan saja, tidak ada maksud lain.
‘’Mungkin para ulama, kiai, ustadz tersinggung dan dalam kesempatan ini sekali lagi saya minta maaf. Karena itu semata-mata hanya khilaf, karena tidak pernah ada niatan PPP ini sampai menyinggung, karena PPP ini tidak boleh jauh dari ulama, tidak boleh jauh dari ustadz, dari kiai dan santri, karena memang basis berangkatnya PPP itu dibangun dan berangkat dari basis-basis itu, tidak munghkin kami menjauh dari basis-basis itu,’’ sebutnya.
Mardiono menegaskan persoalan amplop kiai itu karena semangat Pak Suharso Manoarfa yang sebelumnya menjabat Ketum PP yang tinggi karena saat di KPK itu forumnya pemberantasn korupsi maka isu yang diangkat itu persolan hadiah-hadiah. ‘’Karena semangatnya beliau tidak menyadari dan khilaf,’’ tutur Mardiono.
Sementara mengenai target PPP di Pemilu 2024 merupakan tugas yang berat sekaligus menantang bagi dirinya, berangkat apa yang sudah dijalani.
‘’Tugas berat itu bukan tugas baru, karena tugas tersebut selama ini saya jalani. Target 39 ke 40 kursi di 2024 akan tercapai sesungguhnya basis-basis menuju perolehan suara itu masih utuh. Berangkat dari keluarga besar PPP, walau ada kader belajar di partai lain, masih bisa, rekan-rekan kerjasama, melangkahkan kaki dan berjuang bersama dari mulai ranting-ranting. Target itu akan tercapai,’’ tandasnya.
Banyak persoalan yang diperbincangkan Ketum PPP Muhammad Mardiono bersama Waspada TV tersebut, seperti konflik di tubuh PPP masa kepemimpinan Surya Darma Ali (SDA) dan Muhammad Romahurmuziy, hingga era kepemimpinan Suharso Manoarfa dan Muhammad Mardiono sekarang ini.
‘’Semua dijelaskan di Waspada TV. Pembaca Harian Waspada dan online Waspada.id dapat menontonnya dari awal hingga akhir di kanal youtube Waspada TV. Jangan lupa berikan komentar, like, subscribe dan bunyikan tanda lonceng untuk menonton konten-konten terbaru lainnya bersama Waspada TV,’’ tutup President Director Waspada TV, Hang Tuah Jasa Said.(m29)
Waspada/Surya Efendi
PPP DAN WASPADA TV: Ketum PPP Muhammad Mardiono (3 dari kanan) bersama President Director Waspada TV Hang Tuah Jasa Said (2 dari kanan) dan pengurus DPW PPP Sumut foto bersama usai acara podcast bersama Waspada TV.