Scroll Untuk Membaca

Headlines

Masyarakat Ramunia MintaTarik TNI Dari Lahan Pertanian

Masyarakat Ramunia MintaTarik TNI Dari Lahan Pertanian
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Puluhan masyarakat dari Kelompok Tani Maju, Desa Perkebunan Ramunia, Kec.Pantailabu, Kab. Deliserdang, melakukan unjukrasa ke Kantor Gubsu, Kamis (21/9). Mereka mendesak Pj. Gubsu Hassanudin untuk menarik oknum TNI dari Puskopad yang berada di lokasi lahan pertanian mereka.

Unjukrasa masyarakat Rumania hari itu dilakukan dengan membawa potongan tanaman padi yang telah menguning. Menurut pengunjukrasa, oknum TNI yang berjaga di sana, tidak mengizinkan petani untuk memanen padi yang sudah menguning seluas 20 hektar.

Padahal kalau tidak panen segera, padi akan membusuk. “Kami dikasih menanam, waktu bulan Juli, udah kami tanami. Sekarang udah menguning, kami mau panen, akses jalan kami ditutup,” jelas salah satu perwakilan petani, Suryani Manurung, kepada wartawan di sela aksi.

Tindakan oknum TNI tersebut, tegas Suryani, sangat merugikan sekitar 120 kepala keluarga (KK) di Desa Perkebunan Ramunia.

Pasalnya, petani kesulitan untuk makan dan membiayai kebutuhan sehari-hari. Kemudian petani sudah mengeluarkan biaya keperluan untuk menanam padi. “Jadi padi kami ini gimana, mau busuk, sementara kita, ya, Indonesia ini kelaparan, harga beras melambung tingggi,” ujarnya.

Menurut Suryani Manurung, oknum TNI melarang warga memanen padi karena keinginan untuk menguasai lahan sawah padi tersebut. “Mereka mengakui itu lahannya, Puskopad,” tambahnya.

Persoalan lahan sawah yang ditanami padi itu, kata Suryani, adalah tidak termasuk dalam kepemilikan Puskopad. Dia menunjukkan surat Puskopad 2016 yang mengatakan 16% tersisa dari total luas lahan yang belum diganti rugi kepada warga.

Kemudian surat tahun 2023, juga Puskopad mengakui bahwa sisa 16% lahan, juga belum diganti rugi kepada warga. “Sementara HGU yang mereka miliki pun salah objek. Itu ada di Ramunia 1 HGU mereka, kami Desa Perkebunan, tapi kami memang berdampingan,” jelas Suryani.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan Pemberdayaan Masyarakat, Suherman, menerima beberapa perwakilan petani untuk berdialog. Namun, Suherman masih belum bersedia dikonfirmasi wartawan. Beberapa kali dihubungi lewat telepon seluler, namun Suherman belum merespon. (m07)

Waspada/zul harahap
Para Petani dari Desa Perkebunan Ramunia saat melakukan unjukrasa di Kantor Gubsu.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE