AWAL puasa Ramadhan diperkirakaan akan jatuh pada tanggal 22 Maret 2023 Jika kita mengacu kepada ketetapan pemerintah tentang hari libur nasional untuk Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada 22-23 April 2023, di mana Kementerian Agama telah menerbitkan kelender Islam Hijriah tahun 2023.
Namun kepastian kapan awal Ramadhan akan diputuskan langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama RI saat sidang Isbat biasanya selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya dan begitupun dalam penentuan 1 Syawal. Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal biasanya akan digelar pada 29 Ramadhan 1444. H.
Bagi Umat Muslim melakukan Ibadah Puasa Ramadhan adalah suatu kewajiban, seperti pada syarat wajib yang sudah ditentukan dalam Kitab Fiqih di mana persyaratan puasa itu antara lain Muslim, Suci dari Haid dan Nifas, Berakal, Baligh, Tidak sedang dalam perjalanan serta Sehat Jasmani dan Rohani.
Perintah Puasa dalam bulan Ramadhan dalam surat Al Baqarah ayat 183 yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Langkah-langkah bagi seorang Penderita Diabetes Untuk Puasa Ramadhan.
Seorang penyandang Diabetes atau disebut Diabetesi diperlukan beberapa persiapan yang matang sebelum berpuasa agar tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan kesehatan akibat proses metabolisme yang terganggu.
Pada prinsipnya seorang Diabetesi boleh melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan asalkan Kadar Gula Darah (KGD) terkontrol dengan baik dan tidak memiliki riwayat penyakit serius lainnya seperti jantung dan ginjal.
Bagi seorang Diabetesi pengaturan pola makan dan jadwal minum obat sangatlah penting karena perlu terdahulu dikonsultasikan dengan dokter atau selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Adapun tujuannya adalah mengcegah terjadinya komplikasi Kadar Gula Darah Turun secara Drastis (Hipoglikemia) atau justru sangat tinggi.
Tips Puasa Bagi Penderita Diabetes
Berikut ini beberapa tips bagi Penyandang Diabetes atau Diabetesi:
- Lakukan Skerining Kesehatan pada dokter minimal 1 bulan sebelum tiba bulan Puasa atau Ramadhan apakah kita layak atau tidak mengikuti Puasa karena Dokter melakukan pemeriksaan Fisik dan mengevaluasi gula darah apakah terkontrol dengan baik, sehingga ibadah puasa dapat dilakukan tanpa kendala.
- Jangan lewatkan makan Sahur yang dilakukan pada dini hari dan disarankan menjelang Imsak atau menjelang subuh Puasa agar menjaga terjadinya Hipoglikemia.
- Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa. Mengatur kebiasaan makan dengan Prinsip 3 J. {Jenis, Jumlah dan Jadwal) sangat penting untuk mengontrol Kadar Gula Darah (KGD) dan tetap kontrol diri jangan makan berlebihan ketika buka Puasa. Mari kita awali makan takjil lalu komsumsi makanan yang bergizi seimbang dan makanan yang mengandung serat serta banyak makan sayur terutama ketika kita sahur
- Hindari gorengan atau minuman yang manis. Di mana ketika kita mengkomsusi gorengan Penimbunan lemak dalam tubuh secara tidak langsungkan meningkatkan Kadar Gula Darah (KGD) dan disarankan kepada penyanfang Diabetes untuk tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu manis agar tetap terjaga Kadar Gula Darahnya dan disarankan banyak meminum air putih pada saat Sahur ataupun Berbuka Puasa dari pada mengomsumsi minuman yang manis atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh. Minuman Kafein ini akan memicu dan menyebabkan lebih sering buang air kecil dan berakibat dehidrasi.
- Periksa gula darah secara teratur. Pemeriksaan Gula darah Sendiri atau mandiri dapat dilakukan 2-4 kali sehari yakni setelah sahur, selama berpuasa dan setelah berbuka Puasa. Hal ini sangat Penting untuk menghindari Hipoglikemia dan jika ditemukan angka kurang dari 70 mg/dl atau angka lebih dari 300 mg/dl dianjurkan segera mungkin membatalkan Puasanya dan apabila saat berpuasa merasa pusing, sakit kepala, lemas dan jantung berdebar debar, keringat dingin, tubuh gemetar dan merasa akan pingsan segera hentikan atau batalkan Puasa dan cari pertolongan dan periksakan ke dokter terdekat.
- Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Selama menjalankan ibadah puasa jadwal makan obat ikut juga berubah termasuk juga Injeksi Insulin dan biasanya dokter akan mengatur ulang jadwal konsumsi obat agar sesuai dengan jadwal selama bulan Puasa. Dan laksanakan rutin olahrag agar tetap bugar, tetapi tidak dianjurkan olah raga berat dan aktivitas fisik yang tidak berlebihan menjaga Hipogklikemia dan dianjurkan mengikuti sholat tarawih dilakukan setelah berbuka Puasa sekaligus beribadah sebagai pengganti olahraga.
Kebaikan dan manfaat Puasa bagi penderita Diabetes:
Bagi Penyandang Diabetes atau Diabetesi Puasa di bulan Ramadhan merupakan tantangan tersendiri yang bisa menyebakan Hipoglikemia dan Hyperglikemia. Meskipun ada risiko puasa tetap membawa ntuk penderita diabetes mengutip pendapat Prof. Dr, dr. Sidartawan Soegondo Sp.PD. KEMD. FINASIM, mantan Ketua PB Persadia Pusat dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Puasa bermanfaat sebagai berikut: - Gula Darah akan lebih terkendali. Ketika berpuasa selama 8 jam, tubuh mengalami banyak perubahan. Perubahan paling yang paling besar adalah mengubah energi. Dimana tubuh menggunakan Glukosa sebagai energi Utama namun ketika gula habis tubuh akan memecah cadangan lemak untuk dijadikan energi dan jika lemak terus terusan digunakan sebagai enegi cadangan bukan tidak mungkin berat akan menurun.
- Mengurangi dosis obat. Selama menjalan ibadah puasa dapat mempengaruhi seberapa banyak obat insulin yang kita butuhkan.ini menunjukkan, orang dengan diabetes tipe 1 yang sukses menjalankan puasa dengan mengurangi dosis insulin yang dibutuhkan. Ini menunjukkan bahwa manfaat puasa untuk penyandang diabetes salah satunya adalah mengurangi dosis suntikan walaupun kondisi ini hanya bertahan sementara atau justru bisa berlangsung seterusnya.
- Menjaga organ hati. Manfaat puasa juga bisa membawa pengaruh baik pada hati, termasuk untuk kesehatan hati penyandang diabetes. Pada umumnya, tubuh kita tidak sepenuhnya menggunakan glukosa, sebagian akan disimpan sebagai cadangan energi (glikogen) yang tersimpan di hati kita. Namun, jika Anda berhenti makan dalam waktu yang cukup panjang, tubuh akan mulai membakar lemak untuk menghasilkan energi, bahwa pembakaran lemak sebagai energi ini akan mengurangi berat badan. Ketika berat badan tubuh terjaga dan terhindar dari obesitas, kondisi ini akan menjaga kesehatan hati. Namun, penelitian ini masih diuji pada hewan sehingga masih dibutuhkan penelitian berskala besar pada manusia untuk membuktikan manfaat puasa ini.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para sahabat-sahabatku sesama Diabetesi dan tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman Penulis sebagai seorang Penyandang Diabetes, dan diolah dari berbagai sumber. Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1344 H. (Penulis adalah Ketua Persadia Cabang Medan-Dosen Senior Fisipol dan Pasca Sarjana Universitas Medan Area)