Scroll Untuk Membaca

Medan

Acara Pembukaan Rakernas GAMKI Menuai Kritikan

Acara Pembukaan Rakernas GAMKI Menuai Kritikan
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Pelaksanaan pembukaan Rakernas GAMKI yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Medan beberapa hari lalu, menuai kritikan. Karena pada acara itu Gubsu Edy Rahmayadi tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Malah yang menyampaikan sambutan pada acara itu adalah Walikota Medan Bobby Nasution, yang adalah menantu Presiden.

Kritikan pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) itu disampaikan oleh Gandi Parapat (foto). Dia adalah Koordinator Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Acara Pembukaan Rakernas GAMKI Menuai Kritikan

IKLAN


Gandi Parapat mengaku sangat kecewa melihat acara pembukan Rakernas yang dilaksanakan di Lapangan Benteng tanggal 19 Agustus 2023. Karena Gubsu Edy Rahmayadi tidak mendapat kesempatan untuk menyampaikan kata sambutan atau ucapan selamat datang kepada Presiden dan peserta Rakernas.

Menurut Gandi, sebagaimana lazimnya, Gubernur seharusnya menyampaikan sambutan dalam setiap acara yang dilaksanakan di wilayahnya. Namun, hal itu tidak terjadi pada Pembukaan Rakernas GAMKI.

Tapi anehnya, justru yang diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan adalah Walikota Medan Bobby Nasution.

Menurut mantan aktivis GAMKI ini, peristiwa tersebut sangat memalukan. Karena menimbulkan kesan secara vulgar, telah terjadinya hegemoni kekuasaan dikalangan keluarga Presiden. Sampai-sampai urusan kata sambutan saja harus mereka kuasai dan menunjukkan nepotisme yang begitu kuat.

Dikatakan Gandi, dengan tidak diberi kesempatan kepada Gubsu untuk menyampaikan sambutan, sebenarnya yang rugi adalah peserta Rakernas. Karena seyogianya para peserta bisa memperoleh gambaran tentang kondisi Sumut. Dengan bagitu dapat dijadikan bahan referensi untuk merumuskan program dan kebijakan organisasi GAMKI.

‘’Apalagi Sumut dikenal sebagai salah satu basis GAMKI di Indonesia,’’ katanya.

Dengan kejadian itu, kata Gandi, sangat terkesan bahwa kehadiran Presiden Jokowi kali ini di Sumut adanya unsur kesengajaan men-downgrade (menurunkan) posisi Edy Rahmayadi, baik sebagai Gubernur dan kepala wilayah di Sumut. Sebaliknya, justru memberi ruang yang lebih banyak kepada menantunya sebagai Walikota Medan.

Sementara itu, secara terpisah, Kadis Kominfo Sumut Ilyas S. Sitorus membenarkan Gubsu Edy Rahmayadi tidak berkesempatan menyampaikan sambutan di acara Rakernas GAMKI tersebut.

“Namun mengapa demikian, tentu bukan ranah kami yang menjawabnya,” ujarnya.

Namun Ilyas Sitorus mengatakan, sewajarnya jika Gubsu Edy Rahmayadi diberikan kesempatan untuk memberi sambutan, karena etika birokrasinya juga demikian.

“Selaku Gubernur Sumut, kapasitas beliau memang memungkinkan untuk memberi sambutan. Etika birokrasinya begitu juga. Tetapi sekali lagi, ini bukan ranah kami menjawabnya. Silahkan mungkin ke pihak-pihak yang berkompeten,” sebutnya. (m07)

Teks

Koordinator Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI), Gandi Parapat. Waspada/ist

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE