MEDAN, ( Waspada); Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menggelar kegiatan Workshop Percepatan Lektor Kepala dan Guru Besar di Gedung D Universitas Pancabudi (UNPAB) Medan, Rabu (22/11).
Kegiatan workshop ini dihadiri oleh 60 peserta yang terdiri dari dosen PTS di wilayah Sumatera Utara.
Disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr Yasmirah Mandasari Saragih, S.H, M.H selaku Ketua Panitia bahwa workshop ini digelar guna memberikan dukungan bagi para dosen agar produktif menulis artikel ilmiah.
“Sebagaimana pentingnya karya ilmiah bagi para dosen, saya juga menyadari pengalaman Lektor Kepala. Jika perlu kita buat timeline untuk kapan menerbitkan jurnal dan buku,” ucapnya.
Dari workshop yang digelar itu, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber, LLDIKTI Wilayah 1 Sumut, serta seluruh panitia. Kita berharap dari workshop ini melahirkan banyak lektor kepala dan juga guru besar dari Sumatera Utara,” ucapnya.
Ketua APTISI Sumut yang diwakili oleh Sekretaris APTISI Sumut Wilayah I, Supriyanto S.P.,M.Si pada kesempatan itu hadir memberikan sambutannya tentang pencapaian menjadi guru besar.
“Pencapaian tertinggi dosen itu bisa menjadi guru besar. Dari workshop ini semoga banyak lahir guru besar dan juga harapannya kegiatan ini tidak berakhir di workshop saja namun menyambung kepada tim diskusi kecil untuk menjadi dorongan yang simultan dan komperhensif,” ucapnya.
Sebelum workshop dimulai, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 1 Sumatera Utara Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang M.A, Ph.D, juga hadir didampingi staff M. Doddy Simanjuntak S.E, M.Si dan Suhendra S.Kom.
Prof. Saiful dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keberadaan doktor dalam sebuah program studi.
“Meningkatkan mutu program studi itu ditanya berapa jumlah doktornya lalu kemudian kegiatan tri dharmanya. Untuk itu, pencapaian dosen dengan jabatan fungsional guru besar tidak hanya menguntungkan bagi dosen bersangkutan, namun juga memberikan pengaruh positif bagi lembaga atau perguruan tinggi,” ungkapnya.
Dalam kegiatan workshop ini turut menghadirkan narasumber Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat SDM Kemenristek Dikti Yusni Tarigan, S.E yang menjelaskan materi tentang “Kebijakan PAK Dosen Non PNS Tahun 2023”.
Ia memaparkan rincian secara teknis kepada para peserta tentang kebijakan tersebut termasuk kesalahan yang kerap terjadi dalam mengajukan LK.
“Beberapa poin yang keliru itu diantaranya publikasi jurnal untuk naik jabatan persyaratannya bahwa harus menjadi penulis pertama,” ucapnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan tentang kesalahpahaman terkait jurnal internasional.
“Seperti penulis yang semua berasal dari negara yang sama padahal minimal harus ada dari dua negara,” tambahnya.
Workshop yang dipandu oleh Dr. Wardayani, S.E, M.Si ini pun berjalan dengan antusias dari para peserta. Sesi tanya jawab dipenuhi pertanyaan teknis tentang ajuan baik jabatan fungsional lektor kepala dan guru besar.(m20)