Scroll Untuk Membaca

Medan

Assesment Center Polri Dilirik Kepolisian Singapura

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Assesment Center Polri dilirik Kepolisian Singapura. Dr Alpi Sahari, SH. M.Hum (foto), Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jumat (27/10) mengatakan hal ini membuktikan bahwa Asisten Kapolri bidang SDM (AsSDM) Polri Unggul.

Menurutnya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listiyo Sigit Prawobo, MSi telah meletakkan pondasi dasar transformasi menuju Polri PRESISI. Pondasi ini selanjutnya diakselerasi oleh SSDM Polri dalam mentransformasi organisasi untuk mewujudkan SDM Polri unggul melalui strengthening assessment center, sehingga SSDM Polri mampu menjadi acuan/rujukan bagi organisasi lain (benchmark) bahkan assement center Polri telah dilirik oleh Kepolisian Singapura.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Assesment Center Polri Dilirik Kepolisian Singapura

IKLAN

“AsSDM Polri Irjen Pol. Prof Dr Dedi Prasetyo telah membuktikan organisasi Polri sebagai organisasi unggul, sehingga target pencapaian Indonesia Emas di tubuh Polri akan terimplementasi dengan baik sebagai bentuk nyata kontribusi Polri terhadap bangsa dan negara,” ujar Dr Alpi Sahari, SH. M.Hum, yang juga Dosen Pembimbing Mahasiswa Program Doktor (S3) Ilmu Hukum pada UNISULA Semarang Jawa Tengah.

Mengutip statemen Irjen Dedi Prasetyo, Dr Alpi mengatakan bahwa SSDM Polri memiliki pusat asesment atau assessment center untuk menilai kemampuan manajerial personel kepolisian untuk memimpin satuan wilayah (Satwil) hingga menduduki jabatan utama di tingkat markas besar dan Polda. Assessment center menjadi salah satu fasilitas di bidang tata kelola personel Polri, yang dilirik Kepolisian Singapura.

“Dengan kepolisian Singapura kita ada program kerjasama tentang assessment center. Kita melakukan penilaian soft skill, kemampuan manajerial untuk menentukan jabatan-jabatan Kapolres, kemudian jabatan-jabatan utama tingkat Polda, dan perwira tinggi Polri,” jelas Dr Alpi, mengutip AsSDM Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo di acara program Hoegeng Corner di studio detikcom, Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2023).

Selanjutnya Dr. Alpi mengemukakan bahwa mewujudkan SDM Polri yang unggul searah dengan tuntutan dan harapan masyarakat pada era demokratisasi dan globalisasi tentunya tidak dapat dipisahkan dari proses manajemen personil Polri berbasis pada aspek kompetensi dan kinerja serta dilandasi pada prinsip SMART-C (Specific, Measurable, Attainable, Relevance, Timely and Contiunity).

“Melalui proses manajemen anggota Polri diharapkan Polri mampu menjadi acuan/rujukan bagi organisasi lain (benchmark), memiliki kemampuan kinerja di atas rata-rata (extra ordinary performance), memiliki keunggulan (advantages) dan dikenal luas (world wide organizations), sehingga Polri survive sebagai pilar negara dan mampu meningkatkan public trust sebagai institusi yang dipercaya masyarakat untuk melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta sebagai pemelihara Kamtibmas yang profesional,” urainya.

Manajemen Mutu

Dikatakan, proses penataan manajemen SDM dengan assessment centre sebagai dasar untuk penerapan pembinaan karir berdasarkan manajemen mutu, harus merupakan proses terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk penyempurnaan seluruh aspek manajemen sumber daya manusia Polri.

“Perbaikan terus menerus diarahkan untuk meningkatkan kinerja anggota Polri dalam penyelenggaraan pelayanan keamanan kepada individu , masyarakat, maupun negara. Serta membentuk profesionalisme anggota Polri yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas yang diemban dalam menciptakan Polri yang dapat dipercaya oleh masyarakat,” ujar Dr. Alpi Sahari, SH. M.Hum.

Dr Alpi menguraikan, keuntungan dalam penggunaan assessment centre dalam mewujudkan pembinaan karir berdasarkan manajemen mutu adalah: Pertama, individu mengetahui kompetensinya saat ini dan target kompetensi yang ingin dicapainya.

Kedua, proses rekrutmen, penilaian, dan promosi lebih terbuka dan obyektif.

Ketiga, mengurangi tingkat kesalahan judgment saat placing/penempatan dalam jabatan. Keempat, Adanya garis keserasian antara tujuan organisasi dan individu. Kelima, Adanya proses yang standar dan terukur sehingga bisa diterapkan diberbagai organisasi dan situasi.

Dia menjelaskan, kompetensi mencakup maksud, yaitu motif dan dorongan karakter yang menyebabkan tindakan yang mengarah pada suatu hasil, yaitu kinerja pekerjaan.

Sedangkan perilaku tanpa maksud tidaklah menggambarkan suatu kompetensi. Kita tidak mengetahui kompetensi mana yang ditunjukkan bila tidak mengetahui motif seseorang melakukan tindakan tertentu.

Untuk mewujudkan sistem pembinaan karir berdasarkan manajemen mutu dibutuhkan sistem metode penilaian kompetensi yang dapat memberikan masukan yang tepat dalam pembinaan karir personil Polri.

“Penggunaan metode assessment centre merupakan metode penilaian kompetensi yang tepat. Assessment centre merupakan metode yang multi method, dengan pendekatan penilaian yang komprehensif dan terintegrasi berupa simulasi-simulasi serta dinilai oleh lebih dari satu assessor (multi assessor),” katanya.(m05/A)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE