BAP Supir Angkot Maut Masih Dilengkapi

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus kecelakaan lalulintas antara angkot Mini Wampu kontra kereta api yang terjadi di perlintasan rel kereta api Jl. Sekip Kecamatan Medan Barat, pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu masih dilengkapi.


Penyidik Unit Laka Satlantas Polrestabes Medan sebelumnya sudah melimpahkan berkas tersebut ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Medan namun dikembalikan lagi (P19) ke penyidik karena ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi.

Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Sonny W Siregar melalui Kanit Laka AKP Prio Achmad Prihatin ketika dikonfirmasi Waspada, Minggu (6/2) menyebutkan, setelah berkas dilengkapi atau disempurnakan maka pihaknya segera melimpahkan kembali berkas tersebut.

“Sesuai dengan petunjuk dari JPU, ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi, seperti keterangan dari saksi-saksi, di mana posisi duduk saksi dan keterangan dari dokter ahli terkait dampak dari kondisi supir yang diduga dipengaruhi Narkoba atau minuman keras dan beberapa keterangan lainnya untuk dilengkapi,” ujar AKP Prio.

AKP Prio menambahkan, pihaknya sedang melengkapi BAP supir maut tersebut dan secepatnya akan dilimpahkan kembali ke JPU guna proses hukum selanjutnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 4 dari 10 penumpang bus angkutan kota (angkot) dilaporkan tewas, 6 lainnya kritis setelah angkot yang ditumpangi menerobos palang pintu (pintu neng nong) di Jl. Sekip Kecamatan Medan Barat, Sabtu (4/12) sekira pukul 15:00.
Supir angkot bernama HM ,43, warga Jl. Batangkuis Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjungmorawa, yang melompat dari dalam angkot nyaris diamuk massa dan diamankan di Pos Kereta Api Jl. Sekip.

Penjaga Pos Perlintasan kereta api Riza Abdilah ,30, kepada petugas Kepolisian menuturkan, sebelum kejadian, bus angkot Mini Wampu trayek 123 BK 1610 UE yang membawa 8 penumpang datang dari arah Petisah melintas di Jl. Sekip Kecamatan Medan Petisah menuju Jl. Gereja Kecamatan Medan Barat.

Saat melintas di Jl. Sekip, kondisi ruas jalan sudah terpasang palang pintu karena kereta api yang datang dari arah Binjai menuju Stasiun Besar Kereta Api namun supir angkot bernama Harto Manalu tetap menerobos palang pintu dengan cara zig-zag melewati rel kereta api. Naas, mesim angkot tiba-tiba mati sehingga ditabrak kereta api yang datang secara bersamaan.

“Begitu angkot menyeberangi rel kereta api, tiba-tiba mesin mobil mati mendadak. Secara bersamaan muncul kereta api Srililawangsa menabrak bagian belakang angkot hingga angkot terseret dan tercampak ke pinggir jalan, bahkan 4 penumpangnya tercampak ke luar dan 3 lagi penumpang terhempas di dalam angkot,” tutur Riza.

Dijelaskan Riza, supir angkot yang berada di depan sempat melompat keluar dari dalam angkot namun berhasil diamankan warga dan nyaris jadi amuk massa.
Saksi lainnya bernama Angga Sanjaya menambahkan, di lokasi kejadian terlihat 4 penumpang terkapar dengan kondisi mengenaskan dan diperkirakan meninggal dunia sedangkan 3 penumpang lainnya kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Royal Prima.

Nama-nama korban

Enam penumpang yang mengalai luka-luka dan masih dirawat di Rumah Sakit Royal Prima masing-masing bernama
Lindawaty Josefina Sihotang ,38, warga Jl. Gereja Gang Aman Kematan Medan Barat,
Novita Elisabeth Aruan ,22, warga Jl. Kuali No 3 Kecamatan Medan Petisah, Putri Sefyaswan ,19, Jl. Karya Lingk. II Gg. Karang Sari Kecamatan Medan Barat, Bayu Sulaiman ,24, warga Jl. Pasar I Pipa Medan,
Eni Sureni Br. Tarigan ,18, rawat jalan serta Farida Ratnawati ,62, warga Jl. Ahmad Yani Medan.

Sedangkan 4 korban meninggal dunia masing-masing Asma Nur ,42, dan anaknya Farida Naila Harahap ,10, warga Jl. Karya Gang Karang Anyer Medan Barat dan Batara Arengga Nasution ,38, warga Jl. Rusunawa Kayu Putih Medan Deli, jenazahnya sudah diambil oleh pihak keluarga masing-masing.(m27)

  • Bagikan