MEDAN (Waspada): Dua minggu terakhir, paling tidak 12 video versi nasyid diterima waspada.id dan beritasore.co.id, seputar rintihan jalan rusak parah di Pantai Barat.
Video pendek versi nasyid menceritakan jalan Batahan menuju Sinunukan dalam kondisi sangat-sangat menprihatinkan, dalanna marlubang-lubang (jalannya berlubang-lubang), bustakna amana bahat (lumpurnya sangat banyak).
“Ini ya, lihat videonya,” ujar salahseorang redaktur waspada.id dikirim ke wa, Jumat (23/12). Syair nasyid berbahasa Mandailing diselingi jalan rusak parah.
“Beritamu banyak menyoroti infrastruktur Pantai Barat. Ini videonya,” ujar wartawan beritasore.co.id unit Pemprovsu dikirim ke grup beritasore.co.id.
Salahseorang wartawan Madina berpos di Panyabungan mengirim video sama. “Video ini dipampangkan saat kampanye salahsatu calon kandidat di Pilkada Madina periode lalu,” ujarnya.
Sayangnya, sang wartawan Madina tidak tahu judulnya, juga tidak tahu ciptaan siapa. “Kau mungkin ciptaanmu, ya,” ujarnya kepada wartawan lokal yang juga seniman. Dia menyatakan bukan ciptaannya.
Vedeo ini menampilkan sejumlah remaja putri, bersenandung khas nasyid berbahasa Mandailing. Bersenandung, lebih cenderung rintihan.
Batahan tu (ke) Sinunukan, bolusonna (melewati)…., dalanna marlubang-lubang (jalannya berlubang-lubang), bustakna amana bahat (lumpurnya sangat banyak), sedih sedih nasib nami (kami).
Wahai bapak pembangunan, tolong ma jolo dalan nami (tolonglah jalan kami) dalan ni alak madung (jalan orang lain sudah) diaspal, dalan ni ami sai mar lubang-lubang (jalan kami masih berlubang-lubang), sedih sedih nasib nami (kami). (irh)
Teks foto
Waspada.id/dok
Dua truk terkapar di jalan rusak parah.

Teks foto
Waspada.id/dok
Warga kesusahan melewati jalan rusak parah.
Teks foto
Waspada.id/dok
Warga keluhkan kondisi jalan rusak parah.
Teks foto
Waspada.id/dok
Sejumlah remaja putri bersenandung menyanyikan lagu versi nasyid berbahasa Mandailing.